
Dalam rangka mendorong kolaborasi pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Indonesia, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyelenggarakan acara Investor Gathering bertemakan Potensi Investasi Sektor Perkeretaapian di Indonesia yang dilaksanakan di Ruang Mataram Gedung Karya, Kantor Pusat Kemenhub, Jakarta pada Rabu (28/5/2025).
Dengan didukung oleh Bank Mandiri sebagai mitra strategis, kegiatan ini berhasil mengundang puluhan investor potensial baik dari dalam maupun luar negeri, serta dihadiri oleh lebih dari 150 peserta yang terdiri dari perwakilan dari Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, serta pelaku industri transportasi.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Allan Tandiono membuka acara dengan menyampaikan pentingnya sinergi antara sektor publik dan swasta dalam membangun ekosistem transportasi yang berkelanjutan,
“Kami membuka seluas – luasnya pintu kolaborasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kami percaya bahwa sinergi antara pemerintah dan dunia usaha merupakan kunci dalam mewujudkan ekosistem transportasi perkeretaapian yang terintegrasi dan berkelanjutan,” ujarnya.
Allan menambahkan, komitmen DJKA dalam memberikan kepastian regulasi, kemudahan perizinan dan dukungan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta mendorong integrasi antarmoda dan pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang dapat meningkatkan nilai ekonomi proyek – proyek perkeretaapian.
Dalam acara, para tamu undangan mendapatkan paparan dari berbagai narasumber kompeten di bidangnya yang memberikan sejumlah materi menarik, yakni outlook pembangunan kereta api di Indonesia, potensi pendanaan, skema penjaminan dan teknologi inovatif dalam industri kereta api.
Sebagai salah satu narasumber, Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kementerian Perhubungan Risal Wasal menjelaskan, peluang investasi strategis di sektor perkeretaapian nasional, khususnya melalui skema pembiayaan kreatif, seperti Public – Private Partnership (PPP).
“Sesuai arahan dari Presiden Prabowo, proyek – proyek infrastruktur transportasi saat ini diupayakan dapat terealisasi dengan tidak membebani APBN atau APBD, sehingga peluang investasi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dapat secara strategis menjadi solusi alternatif dalam merealisasikan rencana pembangunan perkeretaapian di masa mendatang,” jelasnya.
Acara ditutup dengan sesi One on One Meeting antara DJKA dengan para investor, yang membahas proyek – proyek prioritas, seperti pengembangan MRT, LRT, Sky Train, kereta bandara, hingga kereta barang di kawasan industri.
Adapun kegiatan ini berhasil menghadirkan narasumber di antaranya Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, serta Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II.
Selain itu, ada Direktur Pembiayaan Strategis dan Inovatif, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, CEO Unitsky Nusantara Technologies, CRCC Siyuan, Futran Mobility Solution-TUV Rheinland, dan Wali Kota Bandung, serta Vice President Bank Mandiri. B