Dirjen Hubdat Lakukan Koordinasi Angkutan Lebaran dengan Stakeholder

Untuk mempersiapkan pelaksanaan Angkutan Lebaran di sektor penyeberangan, khususnya di Ketapang, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub) menggelar Rapat Koordinasi membahas Kesiapan Sarana dan Prasarana Masa Angkutan Lebaran 2023 dengan sejumlah stakeholder terkait.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub Hendro Sugiatno menyatakan, cara bertindak, inovasi dan koordinasi harus dilakukan untuk menghadapi tantangan di masa Angkutan Lebaran 2023.

“Kita tidak hanya melihat kondisi di lintasan Merak-Bakauheni, tapi juga Ketapang-Gilimanuk yang menjadi perhatian dan lintasan paling ramai kedua,” katanya dalam rapat di Ketapang, Banyuwangi pada Jumat (7/4/2023).

Dirjen Hendro menyatakan, nantinya (lintasan Ketapang-Gilimanuk) akan lebih padat lagi ketika jalan tol sudah tersambung, maka konsep penataan pelabuhan itu sesuatu yang harus diperhatikan,” ujarnya.

Untuk lintas Ketapang-Gilimanuk saat ini telah disiapkan dermaga sebanyak tujuh pasang dan dalam kondisi siap operasi, sedangkan kapal siap operasi sebanyak 45 unit dan empat lainnya sedang docking tahunan.

Prediksi di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Puncak Arus Mudik Lebaran 2023 akan terjadi pada H-2 dengan jumlah produksi mencapai 19.827 unit kendaraan yang ekivalensinya setara dengan 11.222 unit kendaraan kecil.

Baca juga :   ASDP Tegaskan Komitmen untuk Bangun Konektivitas dan Pariwisata hingga Wilayah 3T

Prediksi produksi tersebut lebih tinggi +4,47% dari Realisasi Puncak Mudik Lebaran 2022.

Sementara itu, produksi Puncak Arus Balik Lebaran 2023 di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang diprediksi akan terjadi pada H+2 dengan jumlah produksi mencapai 13.074 unit kendaraan yang ekivalensinya setara dengan 8.691 unit kendaraan kecil.

Prediksi produksi tersebut lebih tinggi +10,6% dari Realisasi Puncak Balik Lebaran 2022.

Hendro berharap buffer zone dapat disiapkan dengan baik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

“Kita harus bisa menata jangan sampai ada antrian yang begitu panjang dan upaya-upaya untuk menurunkan V/C Ratio tolong dipedomani betul mana upaya yang benar-benar bisa menurunkan V/C Ratio, termasuk penggunaan empat unit kapal yang akan disiapkan untuk mendukung pergerakan di Ketapang-Gilimanuk dan akan cepat menyedot pergerakan masyarakat,” tuturnya.

Mendukung pernyataan itu, dalam kesempatan yang sama Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Junaidi menjelaskan, V/C Ratio 0,9 memang cukup berat, tapi akan diupayakan agar menjadi 0,75 antara lain dengan cara menambah kapal-kapal berukuran besar, baik 3.000 GT maupun sekitar 2.000 GT.

Baca juga :   Operator Pesawat di Papua Antusias Ikut FGD Keselamatan Penerbangan

“Saat ini, yang sudah diusulkan adalah KMP Jatra II dari PT. ASDP, Dharma Lautan Utama, Trimas Laila, dan Parama Kalyani,” jelas Junaidi.

Selain itu, Dirjen Hendro juga menekankan seluruh personel petugas di lapangan untuk lebih memperhatikan unsur keselamatan pelayaran dalam masa Angkutan Lebaran 2023.

“Mohon diperhatikan betul jangan sampai di momen mudik ada kecelakaan di perairan.
Selain itu, soal tiket karena sekarang sudah online via Ferizy dan sudah sepakat, dari H-60 sampai H-1 masyarakat sudah bisa beli tiket, maka diharapkan datang ke pelabuhan sudah membawa tiket,” tuturnya.

Dirjen Hendro memohon dilaksanakan dan jangan ada toleransi agar tertib, sehingga kita dapst memprediksi demand per hari dari Ferizy, sehingga antisipasi dan cara bertindaknya bisa tepat.

Hal ini juga disambut baik oleh Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi juga berharap dengan masifnya penggunaan aplikasi Ferizy untuk pembelian tiket, maka pihaknya akan dapat mengantisipasi jumlah penumpang yang akan menyeberang di tiap lintasan. B

Komentar