DAMRI Perkuat Pendanaan Internasional untuk Proyek Bus Listrik Nasional

Salah satu bus listrik milik DAMRI. (dok. damri)
Bagikan

DAMRI terus memperkuat komitmennya dalam mendukung akselerasi transportasi rendah emisi di Indonesia.

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, DAMRI menghadiri workshop bertajuk Unlocking Finance for Scaling Up E-mobility in Asia and the Pacific yang diselenggarakan pada 1 – 4 Desember 2025 di Bangkok, Thailand oleh Asian Development Bank (ADB) bersama Green Climate Fund (GCF).

Keikutsertaan DAMRI dalam forum internasional ini merupakan undangan khusus dari ADB sebagai calon penerima pendanaan yang sedang mempersiapkan proyek elektrifikasi armada untuk tahun 2026.

Dalam kesempatan ini, perwakilan dari DAMRI, Dipowirawan (Vice President Strategi Korporasi dan Pengembangan Bisnis Baru), serta Dimas Dwi Prasetio (Assistant Vice President Infrastruktur, Fasilitas dan Sustainability), memaparkan pengalaman DAMRI dalam menyiapkan proyek E-Mobility agar memenuhi kelayakan pembiayaan atau bankability.

Sejak tahun 2021, ADB bersama Global Environment Facility (GEF) dan United Nations Environment Programme (UNEP) telah mendorong platform pengembangan E-Mobility di kawasan Asia Pasifik.

Kegiatan ini turut berkolaborasi dengan United Nations ESCAP dan Electric Vehicle Association of Thailand (EVAT).

Tujuan utama workshop adalah mempertemukan operator transportasi publik, lembaga pembiayaan dan pemangku kepentingan regional untuk membahas tantangan pembiayaan, kesenjangan adopsi, serta peluang percepatan implementasi kendaraan listrik di Asia Pasifik.

Para peserta berbagi best practices dan progres teknologi dan pendanaan proyek E-Mobility yang telah berjalan di berbagai negara.

Dalam forum tersebut, DAMRI memaparkan progres kerja sama dengan ADB dan GCF yang saat ini tengah memasuki tahap pemenuhan dokumen persyaratan dan kajian teknis proyek Bus Listrik DAMRI pada layanan Transjakarta yang ditargetkan mendapatkan dukungan pembiayaan di tahun 2026.

Proses bankable yang ditempuh meliputi:

  • Penyusunan feasibility study secara menyeluruh.
  • Pemenuhan standar safeguards ADB.
  • Perencanaan model bisnis dan struktur pendanaan yang aman.
  • Sinergi dengan pemangku kepentingan terkait.

Menurut Head of Corporate Communication DAMRI P. Septian Adri S. menuturkan bahwa kerja sama internasional ini merupakan tonggak penting dalam transformasi elektrifikasi transportasi.

“Transportasi rendah emisi membutuhkan kolaborasi yang kuat, baik nasional maupun global. DAMRI hadir tidak hanya sebagai operator, tetapi juga bagian dari upaya besar Indonesia menuju masa depan mobilitas yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Keterlibatan DAMRI dalam forum internasional ini menegaskan posisi perusahaan sebagai BUMN transportasi yang aktif berkontribusi pada target Net Zero Emission Indonesia dan membuka peluang jejak kolaborasi global yang lebih luas di masa mendatang.

Dengan dukungan ADB, GCF dan mitra strategis lainnya, DAMRI optimis dapat mempercepat penerapan kendaraan listrik di Indonesia sebagai wujud nyata transformasi layanan publik yang semakin modern dan berkelanjutan. B

 

Komentar

Bagikan