BPSDMP Cetak Sejarah Kukuhkan Guru Besar Pertama Bidang Maritim

Pengukuhkan Prof. Aloysius Agus Tjahjono sebagai Guru Besar pertama di bidang Ilmu Lingkungan Maritim di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. (dok. bpsdmp)
Bagikan

Langkah besar menuju peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) mencetak sejarah dengan mengukuhkan Prof. Aloysius Agus Tjahjono sebagai Guru Besar pertama di bidang Ilmu Lingkungan Maritim di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang pada Senin (25/11/2024).

Kepala BPSDMP Subagiyo mengungkapkan, pencapaian ini merupakan hasil dari dedikasi yang luar biasa dan mencerminkan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, serta pelatihan di sektor transportasi, khususnya transportasi maritim.

Menurutnya, pengukuhan ini menegaskan pentingnya peran Guru Besar sebagai pilar utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi.

“Momen ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi institusi, tetapi juga menandai komitmen dunia pendidikan tinggi terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan SDM unggul yang relevan dengan kebutuhan strategis sektor transportasi,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, pengukuhan Guru Besar ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat peran pendidikan tinggi vokasi sebagai solusi bagi tantangan bangsa.

Menurut Subagiyo, peran Guru Besar sangat strategis dalam menjembatani teori dan praktik, terutama di era yang menuntut inovasi seperti saat ini.

Indonesia saat ini tengah menghadapi sejumlah tantangan besar di sektor transportasi, seperti target peningkatan Human Capital Index dari 0,54 pada 2025 menjadi 0,73 pada 2045, penurunan biaya logistik hingga 9,1% dari PDB, serta transisi menuju transportasi hijau yang berkelanjutan.

“Guru Besar menjadi elemen penting untuk menjawab tantangan ini melalui penelitian terapan dan pengembangan teknologi,” jelasnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, dunia transportasi saat ini bergerak menuju era otomatisasi, seperti Maritime Autonomous Surface Ships (MASS) dan integrasi big data, serta kecerdasan buatan dalam pengelolaan transportasi laut.

“Kehadiran Guru Besar di bidang ini akan sangat menentukan kesiapan Indonesia dalam menghadapi era tersebut,” ungkapnya.

Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDMPL) Ahmad dalam laporannya menyatakan, kehadiran Guru Besar di bidang maritim diharapkan mampu memberikan solusi terhadap tantangan masa depan yang mengarah pada digitalisasi dan keberlanjutan, seperti pengelolaan limbah kapal, transportasi hijau, hingga optimalisasi teknologi digital dalam sektor pelayaran.

Saat ini, PIP Semarang memiliki 66 dosen fungsional dengan berbagai jenjang, dan pencapaian Guru Besar ini merupakan langkah penting untuk memotivasi pengembangan kompetensi seluruh civitas akademika.

“Ke depan, kami memproyeksikan peningkatan jumlah dosen hingga 748 orang dengan target 24 Guru Besar pada lima tahun mendatang,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris BPSDMP Capt. Wisnu Handoko menyampaikan BPSDM Perhubungan, dengan mengelola 10 perguruan tinggi pelayaran di Indonesia, terus mendorong pengembangan karir akademik dosen untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.

Saat ini, terdapat 85 dosen bergelar Lektor Kepala yang tersebar di matra darat, laut dan udara, dengan potensi besar untuk meraih jenjang Guru Besar.

“Dengan terus meningkatkan kualitas dosen dan lulusan, PIP Semarang berkomitmen menjadi motor penggerak transformasi SDM transportasi yang inovatif, adaptif dan berdaya saing, sehingga Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin di sektor transportasi maritim regional dan global,” tuturnya.

Prof. Aloysius Agus Tjahjono adalah dosen Program Studi Teknika PIP Semarang yang telah berkarir sejak tahun 2004 hingga tahun 2008 sebagai Asisten Ahli, tahun 2008 hingga tahun 2018 sebagai Lektor.

Selain itu, tahun 2018 hingga tahun 2024 sebagai Lektor Kepala dan pada 17 Oktober 2024 menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Lingkungan Maritim dan Estuari.

Beberapa mata kuliah yang diampu dalam menuangkan bidang ilmunya, yaitu kepedulian lingkungan dan pencegahan polusi, mesin penggerak utama, serta sistem kelistrikan kapal. B

 

Komentar

Bagikan