Bandara Gewayantana Jadi Gerbang Udara Dari dan Ke Larantuka

Seluruh jajaran Bandara Gewayantana. (dok. gewayantana)
Bagikan

Bagi masyarakat yang beragama Khatolik, Kota Larantuka yang terletak di kaki Gunung Mandiri di Desa Tiwatobi, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini sangat dikenal, karena menjadi tujuan wisata rohani dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara dengan tujuan ziarah.

Bahkan, Larantuka secara historis religius sudah sejak lama menyerahkan seluruh kehidupannya kepada perlindungan Bunda Maria, bagi masyarakat beragama Nasrani dan Khatolik.

Warga Larantuka juga mempunyai Tradisi Semana Santa (Perayaan Paskah Kristiani) sebagai event tahunan, yang merupakan tradisi adat sebagai warisan Portugis yang datang ke daerah tersebut pada abad ke-15 .

Banyak orang mengunjungi Larantuka melalui jalur udara, mengingat jalur ini adalah jalur cepat dari dan ke Kota Kupang, sebagai Ibu Kota Provinsi NTT, untuk selanjutnya menuju berbagai kota di tanah air.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kabandara Gewayantana Eknas Tauho. (dok gewayantana)

Pelaksana Tugas (Plt.) Kabandara Gewayantana Eknas Tauho menyatakan, beberapa event keagamaan memang membuat banyak orang mengunjungi Larantuka melalui Bandara Gewayantana.

Saat ini, Bandara Gewayantana memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 1.600 meter x 30 meter, dengan berjarak sekitar 10 km dari pusat Kota Larantuka.

Saat ini, Bandara melayani pesawat ATR72-500/600 dengan rute penerbangan yang tersedia dari Bandara Gewayantana ke Bandara El Tari Kupang, untuk selanjutnya menuju ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Juanda Surabaya.

“Masyarakat dari Larantuka memang harus transit ke Kupang jika mau ke daerah lainnya, sedangkan yang dari Bandara El Tari ada maskapai Wings Air yang menuju Bandara Gewayantana,” jelas Eknas.

Sebagai bandara Kelas III, Bandara Gewayantana mempunyai keistimewaan tersendiri, terutama pada suasana bandara yang bersih dan asri, serta panorama di sekitarnya yang menakjubkan.

Begitu turun dari pesawat, para penumpang akan disambut taman kecil dengan bunga-bunga cantik aneka warna dan di kejauhan, terlihat pemandangan Gunung Ile Mandiri yang menjulang setinggi 1.501 meter di atas permukaan laut (mdpl) sebagai latar belakangnya.

“Kami berharap dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur untuk dapat menggelar event-event berskala lokal dan maupun nasional selain yang sudah ada saat ini, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Flores Timur,” tutur Eknas.

Selain itu, dia menambahkan, pihaknya mengharapkan dukungan dari Kementerian Perhubungan untuk membuka jalur penerbangan baru rute Larantuka-Selayar-Makasar pergi-pulang (pp) dan Rute Larantuka-Ende pp, sehingga dapat mendukung mobilitas orang dan barang dari dan menuju Larantuka. B

Komentar

Bagikan