Bandara Ewer Asmat Kini Bisa Didarati Pesawat Jenis ATR

Penerbangan perdana pesawat jenis ATR milik Wings Air dari Bandara Mozes Kilangan Timika ke Bandara Ewer, Asmat pada Selasa (10/8/2021). (Istimewa)

Bandara Ewer yang berada di Kampung Bismam, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua kini sudah bisa didarati pesawat jenis ATR.

Instagram @bandara_ewer pada Rabu (11/8/2021) menyebutkan bahwa pendaratan pesawat jenis ATR ini diawali dengan penerbangan perdana Wings Air miliki Maskapai Lion Air Group dari Bandara Mozes Kilangan Timika ke Bandara Ewer, pada Selasa (10/8/2021).

Kepala Otoritas Bandara Wilayah X Merauke Dadang Indra Negara mengatakan, pesawat ATR Wings Air akan terbang dengan rute Ewer-Timika dan Ewer-Merauke.

Menurutnya, dengan hadirnya pesawat ATR Wings Air dapat membantu masyarakat yang ingin berpergian dari Asmat maupun yang ingin ke Asmat dengan menggunakan pesawat berbadan besar.

“Saya berterima kasih kepada bupati karena beliau yang berupaya agar bisa memasukkan pesawat ATR, sehingga semua tercapai dengan baik,” kata Dadang saat mengikuti penerbangan perdana itu.

Baca juga :   Menhub: GeNose Sudah Diterapkan di 21 Bandara

Sementara itu, Manager Operation Wings Air Capt. Decky Arianto menjelaskan, meski sempat terkendala cuaca, tapi pesawat ATR Wings Air dengan kapasitas 70 penumpang dapat mendarat dengan sempurna di Bandara Ewer.

Kabupaten Asmat merupakan kabupaten kelima di Papua yang dilayani rute penerbangan setelah Jayapura, Nabire, Mimika, dan Wamena.

Decky menuturkan, direncanakan kedepan penerbangan Wings Air ke Bandara Ewer seminggu dua kali atau tiga kali.

“Ini adalah awal, dimana nanti direncanakan akan secepatnya menerbangkan secara rutin dan reguler kurang lebih sekitar dua atau tiga kali dalam seminggu,” tutur Decky.

Dalam kesemaptan itu, Bupati Asmat Elisa Kambu menyatakan, Bandara Ewer awalnya dibangun oleh Keuskupan Merauke.

Baca juga :   AirNav Intensifkan Koordinasi Dengan Airservices Australia

Landasan bandara awalnya hanya dari tanah, kemudian ditingkatkan menggunakan tikar baja.

Seiring berjalannya waktu, dimasa kepempinan Bupati Asmat Yuvensius Alfonsius Biakai Bandara Ewer mulai ditingkatkan ke aspal.

Menurut Elisa, kemudian dimasa kepemimpinannya bersama Thomas E. Safanpo, Bandara Ewer menjadi salah satu program utamanya dalam infrastuktur, selain pembangunan rumah sakit.

Pembangunan landasan bandara kemudian terus dipacu tiap tahunnya hingga akhirnya mencapai 1.650 meter, dan kini telah bisa didarati pesawat jenis ATR. B

 

Komentar