Kebijakan baru terkait dengan aturan bagasi dari maskapai Lion Group, yakni Lion Air dan Super Air Jet yang berlaku mulai berlaku 17 Juli 2025, bermaksud salah satunya demi keselamatan penumpang.
Menurut Presiden Direktur Lion Group Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi, tersebut merupakan buah pikiran untuk meningkatkan keselamatan penumpang, karena dengan kapasitas yang besar nantinya bisa menghambat ke pelayanan lainnya.
“Terkait kebijakan bagasi tadi memang kita harus melakukan hal – hal ini, karena memang satu, kita pertama memang sebetulnya mementingkan keselamatan juga,” ungkapnya saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Lion Air di kantornya Lion City, Balaraja, Tangerang.
Pasalnya, dia menambahkan, dengan over baggage yang harapannya 10 kg, penumpang sudah cukup, dengan 10 kg tadi kalau kelebihannya menjadi over baggage, pelayanan yang lainnya contohnya pelayanan kargo juga jadi terhambat.
Capt. Daniels menurutkan, kebijakan tersebut sudah menjadi rencana sejak dulu dengan berbagai pertimbangan dan diskusi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Inilah kita menggabungkan ini dalam satu konsep bisnis, strategi bisnis akhirnya kita menjalankan ini. Sebetulnya sudah lama kita mau menjalankan, udah dari tahun lalu. Namun, ada beberapa pertimbangan, lalu kita diskusi dengan Kementerian Perhubungan sebagai pemilik regulasinya yang akhirnya menggabungkan bahwa ke depan untuk LCC (Low Cost Carrier) kami, Lion Air dan Super Air Jet menggunakan 10 kg,” tuturnya.
Kemudian, pola berpergian penumpang juga menjadi persoalan lainnya kebijakan tersebut dikeluarkan dan dewasa ini sangat jarang sekali melihat penumpang dengan barang bawaan yang besar.
“Jadi, kalau kita lihat orang yang bawa barang banyak lebih dari 10 kg bagasi itu kurang. Nggak banyak juga semuanya jadi ke depan juga orang lebih berpikir praktis,” ujarnya.
Aturan ketentuan bagasi terbaru di Lion Air dan Super Air Jet adalah sebagai berikut:
- Sebelum 17 Juli 2025 15 kg atau 20 kg (sesuai rute).
- Mulai 17 Juli 2025 dan selanjutnya 10 kg untuk semua rute.
- Mulai 17 Juli 2025, ada aturan baru untuk bagasi penumpang pesawat Lion Air dan Super Air Jet.
Menurut maskapai aturan ini dirancang agar lebih praktis dan relevan dengan kebiasaan (tren) perjalanan masa kini.
“Mulai tanggal tersebut, pelanggan akan mendapatkan FBA (Free Baggage Ticket Allowance/FBA) sebesar 10 kg untuk semua penerbangan domestik dan internasional Lion Air,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro.
Dia menjelaskan, bagi pelanggan maskapai Lion Air dan Super Air Jet yang membeli atau menukar tiket sebelum 17 Juli 2025 tetap mendapatkan FBA sebelumnya, yaitu 15 kg atau 20 kg sesuai rute.
Pelanggan yang membeli atau menukar tiket pada atau setelah 17 Juli 2025 akan memperoleh FBA 10 kg, menurut ketentuan terbaru.
Danang mengatakan, ada beberapa alasan perubahan aturan bagasi tercatat ini. Pertama, sebagian besar pelanggan saat ini melakukan perjalanan singkat atau membawa barang secukupnya.
“Dengan penyesuaian ini, proses check-in dan pengambilan bagasi akan lebih cepat dan praktis, tanpa mengurangi esensi pelayanan dasar,” ujarnya.
Kedua, Lion Air tetap memberikan FBA, meski berstatus LCC (Low Cost Carrier).
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (PM) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan Minimal Penumpang Angkutan Udara, termasuk ketentuan khusus terkait penanganan bagasi tercatat, maskapai penerbangan kategori layanan minimum LCC, seperti Lion Air, memiliki fleksibilitas untuk menetapkan kebijakan bagasi, bahkan dapat memberikan bagasi tercatat 0 kg sesuai kebutuhan operasional.
“Lion Air menghargai kenyamanan perjalanan pelanggan, sehingga meski berstatus LCC dan diizinkan memberikan bagasi tercatat 0 kg menurut PM 30/2021, Lion Air tetap memberikan 10 kg bagasi tercatat gratis dan 7 kg bagasi kabin agar perjalanan tetap nyaman,” ungkapnya.
Ketiga, fleksibel dengan Pre Paid Baggage. Pelanggan yang membawa barang lebih banyak, tersedia opsi Pre Paid Baggage – pembelian bagasi tambahan dengan harga lebih hemat sebelum keberangkatan.
Layanan ini bisa diakses kapan saja dengan mudah melalui website resmi www.lionair.co.id dan aplikasi BookCabin.
“Kebijakan ini, sekaligus mendorong pelanggan yang membawa barang dalam jumlah besar untuk menggunakan layanan kargo Lion, sehingga mendukung kelancaran distribusi produk UMKM ke berbagai wilayah,” tutur Danang. B