
Laut biru Anambas menjadi saksi langkah baru pemerintah dalam membuka keterisolasian antarpulau di Kepulauan Riau.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), meresmikan Pelabuhan Penyeberangan Letung dan Pelabuhan Penyeberangan Sedanau, sebuah momentum penting bagi peningkatan mobilitas masyarakat pesisir.
PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) turut hadir sebagai bagian dari misi besar memperkuat konektivitas dan memastikan layanan transportasi yang andal melalui pengoperasian kapal perintis KMP Bahtera Nusantara 01 yang akan melayani kedua pelabuhan tersebut.
Direktur Utama ASDP Heru Widodo menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menghadirkan pelayanan yang inklusif, terutama bagi masyarakat di wilayah kepulauan yang selama ini amat bergantung pada transportasi laut.
“Kami berupaya menyediakan mobilitas yang adil bagi seluruh masyarakat, tidak hanya di pusat – pusat pertumbuhan, tetapi juga di daerah terpencil yang membutuhkan pembukaan akses untuk berkembang,” ujarnya.
Menhub Dudy turut menjelaskan dampak nyata dari hadirnya Pelabuhan Penyeberangan Letung.
Sebelum pelabuhan ini beroperasi, masyarakat harus singgah terlebih dahulu di Matak menggunakan kapal tradisional, sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan waktu lebih lama dan kondisi yang tidak selalu aman.
Kini, lanjutnya, waktu tempuh semakin singkat dan masyarakat dapat bepergian dengan lebih nyaman.
Rute Tanjung Uban – Letung sejauh 283 km dapat ditempuh sekitar 15 jam, sedangkan Letung – Matak yang berjarak 85 km dapat ditempuh sekitar 5 jam.
“Yang terpenting, keselamatan masyarakat lebih terjamin berkat penggunaan kapal yang lebih modern,” jelas Menhub.
Kawasan daerah sekitar Pelabuhan Letung ini juga memiliki ragam kekayaan, mulai dari hasil laut ikan hingga panorama wisata yang memanjakan mata, seperti Air Terjun Neraja dan pantai Kusik, menunjukkan besarnya potensi daerah ini dalam menunjang perekonomian lokal dan pariwisata berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
KMP Bahtera Nusantara 01 – kapal berkapasitas 1.500 GT, dirancang untuk menjangkau lintasan panjang Tanjung Uban – Letung – Matak – Midai – Sedanau – Penagi – Subi – Serasan – Sintete.
Kapal ini mampu mengangkut hingga 296 penumpang dan 26 unit kendaraan, menjadikannya tulang punggung mobilitas baru yang diharapkan menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi lokal.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menambahkan bahwa kapal tersebut telah mulai beroperasi dari Tanjung Uban menuju Pelabuhan Letung sejak Senin (2/11/2025).
“Kami optimistis kehadiran KMP Bahtera Nusantara 01 akan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih mudah, aman dan nyaman bagi masyarakat Letung dan sekitarnya. Dengan akses yang lebih baik, peluang ekonomi dan pariwisata daerah pun akan semakin terbuka,” ujar Shelvy.
Selama ini, ASDP menjadi penghubung vital di wilayah Kepulauan Riau melalui sejumlah lintasan seperti Telaga Punggur – Tanjung Uban, Mengkapan, Kuala Tungkal, Tanjung Balai Karimun, Dumai – Rupat hingga Dabo – Kuala Tungkal.
Tingginya kebutuhan mobilitas masyarakat terlihat jelas pada rute Telaga Punggur – Tanjung Uban yang melayani 217.257 penumpang dan 274.998 kendaraan sepanjang Januari – September 2025.
“Angka ini menunjukkan betapa besar kebutuhan dan ketergantungan masyarakat terhadap layanan penyeberangan. Karena itu, peresmian Pelabuhan Letung dan Sedanau adalah jawaban atas harapan masyarakat untuk mendapatkan akses transportasi yang lebih baik,” tutur Shelvy.
Ke depan, ASDP berkomitmen untuk terus memperkuat konektivitas dari ujung Barat hingga Timur Nusantara, menghadirkan layanan penyeberangan yang aman, andal dan berkelanjutan, serta menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. B



