PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) melaporkan hasil keuangan untuk Kuartal III yang berakhir pada 30 September 2025.
Menunjukkan pertumbuhan yang positif, AAID/CMPP mencatat pendapatan sebesar Rp6,03 triliun, meningkat 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, didorong oleh tren positif perjalanan udara dan strategi perusahaan dalam memperkuat kinerja operasional, serta efisiensi biaya.
Pergerakan penumpang yang mencapai 4,44 juta pada kuartal ini turut berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan AAID/CMPP. Pertumbuhan pendapatan tambahan (ancillary) sebesar 6% juga memperkuat kinerja keuangan perusahaan,” tulis data AAID/CMPP.
“Sejalan dengan tren positif tersebut, pembukaan rute Jakarta – Manado pada Juli 2025 turut memperluas konektivitas domestik dan memperkokoh jangkauan Indonesia AirAsia di kawasan Timur Indonesia,” ujar Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) Captain Achmad Sadikin Abdurachman di Jakarta.
Penjualan kursi tetap menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan AAID/CMPP pada Kuartal III/2025, dengan nilai mencapai Rp5,08 triliun.
Sementara itu, pendapatan dari berbagai layanan tambahan, mulai dari biaya bagasi, pelayanan penerbangan, kargo, charter dan sumber pendapatan ancillary lainnya menyumbang Rp945,67 miliar terhadap total pendapatan perusahaan.
Kinerja pendapatan tersebut sejalan dengan aktivitas operasional yang terus terjaga di tengah dinamika pasar.
Indonesia AirAsia menyiapkan kapasitas hingga 5,35 juta kursi dan mencatat tingkat keterisian penumpang (load factor) di angka 83%.
Sepanjang periode ini, total 29.731 penerbangan telah dioperasikan sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga konektivitas di berbagai rute utama.
Captain Achmad menambahkan bahwa pada kuartal ini, Indonesia AirAsia memperkenalkan Livery Labuan Bajo pada salah satu armadanya.
Inisiatif ini bertujuan untuk menampilkan pesona Indonesia ke pasar internasional, sekaligus memperkuat citra pariwisata nasional.
Langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dan mendukung pertumbuhan pariwisata melalui jaringan penerbangan Indonesia AirAsia, yang pada Kuartal III/2025 mencakup 22 destinasi internasional dan delapan destinasi domestik, sebagai bagian dari jaringan grup AirAsia yang melayani lebih dari 130 destinasi.
Hingga akhir September 2025, AAID/CMPP mencatatkan total kerugian sebesar Rp982,51 miliar.
Namun, apabila tidak memperhitungkan rugi selisih kurs, kinerja operasional perusahaan justru menunjukkan perbaikan yang signifikan dengan penurunan kerugian hingga 17,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Depresiasi nilai tukar USD yang meningkat sebesar 3,4% pada kuartal ini dibandingkan tahun lalu turut memberikan tekanan terhadap beban keuangan, terutama pada komponen biaya operasional yang menggunakan mata uang asing.
Meskipun demikian, efisiensi biaya dan pengelolaan operasional yang lebih baik, tercermin dengan penurunan CASK (Cost per Available Seat Kilometre) sebesar 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2024, untuk menunjukkan upaya perusahaan untuk mencapai profitabilitas yang berkelanjutan.
“Selanjutnya, ekspansi rute akan terus berlanjut pada Kuartal IV/2025 untuk mendukung pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan. Fokus pada penguatan hub Surabaya melalui pembukaan rute domestik baru ke Balikpapan, Tarakan dan Berau, serta rute internasional ke Bangkok – Don Mueang, Thailand semakin menegaskan peran Indonesia AirAsia dalam memperkuat jaringan domestic, sekaligus memperluas jangkauan internasionalnya,” tutur Captain Achmad.
Langkah pengembangan rute domestik ini tidak hanya memperkuat sektor pariwisata, tetapi juga mendorong mobilitas untuk keperluan bisnis, pendidikan dan perjalanan keluarga.
Selain itu, ekspansi rute turut mempercepat distribusi produk – produk unggulan daerah ke pasar yang lebih luas, sejalan dengan komitmen Indonesia AirAsia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Indonesia AirAsia akan terus menyesuaikan jaringan rutenya untuk memenuhi permintaan penumpang, dengan fokus pada peningkatan frekuensi dan kapasitas di jalur – jalur prioritas, serta pengembangan layanan Fly-Thru yang terintegrasi dengan jaringan grup AirAsia agar wisatawan dapat lebih mudah menjangkau berbagai destinasi, baik domestik maupun internasional,” kata Captain Achmad.
Hingga akhir 2025, Indonesia AirAsia menargetkan total 28 pesawat untuk memperluas kapasitas dan memperkuat konektivitas di seluruh jaringan penerbangan.
Seluruh layanan domestik juga dipindahkan dari Terminal 1A ke Terminal 2E Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) per Oktober 2025, guna meningkatkan kenyamanan penumpang dan efisiensi operasional, serta memberikan kemudahan akses bagi yang melanjutkan penerbangan internasional melalui Terminal 2F maupun sebaliknya. B




