
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Jakarta dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang Pengembangan Pariwisata guna mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global.
Gubernur Jakarta Pramono Anung menjelaskan, kolaborasi ini mencakup berbagai bidang, mulai dari pengembangan industri fesyen, revitalisasi kawasan Kota Tua, hingga penyelenggaraan kegiatan Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE).
“Terima kasih kepada Menteri Pariwisata yang telah mendukung pengembangan sektor pariwisata demi mewujudkan Jakarta sebagai kota global. Banyak hal yang akan kita kolaborasikan, termasuk soal sampah yang dulunya menjadi momok, kini bisa memberi keuntungan bagi pembangunan Jakarta,” katanya di Balai Kota Jakarta.
Dia menegaskan abhwa pariwisata merupakan sektor strategis yang dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Kota Jakarta.
Menurut Pramono, Jakarta memiliki potensi besar di sektor ini, mulai dari warisan budaya dan heritage, infrastruktur MICE yang memadai hingga sumber daya manusia pariwisata yang andal.
“Kerja sama ini mencakup pengembangan destinasi pariwisata, penyelenggaraan event dan MICE, peningkatan kapasitas SDM, pencapaian predikat internasional, serta penguatan strategi pemasaran pariwisata,” tuturnya.
Gubernur Pramono menambahkan, kerja sama juga mencakup peningkatan investasi dan penguatan industri pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan, termasuk pertukaran dan pemanfaatan data serta informasi sesuai regulasi yang berlaku.
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, mengapresiasi inisiatif Gubernur Pramono yang membuka ruang kolaborasi untuk mengembangkan potensi pariwisata Jakarta yang tengah bertransformasi.
“Saya senang dan berterima kasih karena diterima dengan tangan terbuka oleh Gubernur Pramono, terutama untuk menjalin kerja sama yang lebih intens. Kami antusias karena banyak program promosi, event dan penataan kota yang bisa dikerjakan bersama,” jelasnya. B