Masa pandemi menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata untuk bisa bangkit dan kembali berkontribusi dalam pendapatan nasional.
Menurut Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, pemerintah mencatat adanya perubahan tren pariwisata, yakni fokus pada kebersihan kesehatan keamanan dan kelestarian.
Bahkan, dia menambahkan, destinasi wisata halal juga meningkat di berbagai negara di dunia.
“Tren wisata dunia juga diwarnai dengan meningkatnya jumlah destinasi wisata halal di berbagi negara. Tidak saja negara yang berpenduduk mayoritas muslim,” ujarnya dalam pertemuan virtual Global Tourism Forum_Leaders Summit Asia di Hotel Raffles, Jakarta pada 15-16 September 2021.
Ma’ruf menjelaskan, hal tersebut didorong oleh meningkatnya jumlah pelancong muslim, khususnya dari negara di Timur Tengah.
Sejalan dengan tren dunia yang mengembangkan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian, wisata halal juga mengembangkan aspek kebersihan, kenyamanan dan kesesuaian dengan tuntutan agama.
“Namun, dalam implementasinya wisata halal masih terkendala oleh rendahnya literasi masyarakat. Untuk itu kita perlu meningkatkan literasi masyarakat mengenai konsep wisata halal,” tutur wapres.
Ma’ruf menuturkan konsep wisata halal di Indonesia, di antaranya adalah penyediaan akomodasi dengan penyediaan makanan halal hingga tempat ibadah yang memadai.
“Bagi Indonesia, konsep wisata halal berarti pemenuhan fasilitas layanan halal yang ramah bagi wisata muslim atau moslem friendly tourism dan di destinasi wisata seperti akomodasi restoran atau makanan halal. Tempat ibadah yang memadai dan fasilitas wisata halal lainnya,” tuturnya.
Pengembangan wisata halal ini pun bertujuan untuk menjadikan Indonesia Leader Halal Tourism, sehingga banyak wisatawan muslim dunia yang berkunjung ke Indonesia.
“Upaya ini dimaksudkan untuk mendukung agar Indonesia menjadi leader dalam Global Halal Tourism, sekaligus juga untuk meningkatkan minat wisatawan muslim di dunia datang ke Indonesia,” ungkap Ma’ruf. B