Kerja Sama Operasi (KSO) Terminal Petikemas Koja (TPK Koja) menyelenggarakan acara penyambutan peralatan baru New Equipment Inauguration: Gearing Up for Greener Future di Gedung Terminal Petikemas Koja, baru – baru ini.
Acara ini menjadi momentum penting yang menandai kedatangan peralatan baru sebagai bagian dari program modernisasi terminal.
Acara penyambutan ini dihadiri oleh manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), CEO Hutchison Ports Indonesia (HPI), Dewan Pengawas TPK Koja, serta pimpinan instansi penting seperti KSOP, Bea dan Cukai, Balai Karantina, Polres Tanjung Priok, Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, para mitra, dan pelanggan.
Kehadiran para pemimpin industri dan regulator memperkuat komitmen bersama untuk mengembangkan ekosistem logistik nasional yang modern, efisien dan kompetitif secara global.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan, modernisasi peralatan adalah mandat strategis untuk mendukung konektivitas logistik nasional.
“TPK Koja memegang peran penting dalam ekosistem Pelabuhan Tanjung Priok. Penguatan infrastruktur operasional seperti ini menjadi dasar untuk meningkatkan daya saing,” ujarnya.
Modernisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas terminal dan mendukung transformasi layanan menuju pengoperasian pelabuhan yang lebih modern, ramah lingkungan (eco friendly), serta berkelanjutan (green port).
Proses pengadaan dan peremajaan alat sendiri dilakukan secara bertahap melalui perencanaan teknis yang matang dan integrasi operasional yang terukur.
Manajemen TPK Koja menyatakan bahwa pengadaan peralatan dilakukan melalui analisis kebutuhan operasional, kajian teknis yang mendalam dan memastikan kesiapan integrasi ke sistem operasional terminal.
Peralatan QCC dan E-RTG ini bertujuan meningkatkan produktivitas alat, mempercepat pergerakan peti kemas dan mengurangi kemungkinan bottleneck dalam arus logistik.
Sementara itu, CEO Hutchison Ports Indonesia, Seto Baskoro mengungkapkan bahwa sinergi antara Pelindo dan HPI sangat penting untuk menjaga standar operasional kelas dunia.
“Kolaborasi ini memastikan TPK Koja tetap adaptif terhadap tantangan industri dan mampu menyediakan layanan premium di tengah persaingan global,” ungkapnya.
Peralatan baru dari pengiriman pertama telah tiba pada 12 Desember 2025 yang terdiri 2 unit Quay Container Crane (QCC) dan 4 unit Electric Rubber Tyred Gantry (E-RTG), yang selanjutnya akan dilengkapi melalui pengiriman kedua berupa 1 unit QCC.
QCC baru ini mampu melayani kapal berukuran Superpost Panamax dengan jangkauan hingga 63 meter atau sekitar 22 baris peti kemas di kapal, menggantikan QCC lama yang hanya dapat melayani kapal Panamax dengan jangkauan 35 meter atau sekitar 13 baris peti kemas.
Adapun penambahan 4 unit E-RTG akan memperkuat aktivitas bongkar muat di lapangan penumpukan peti kemas. Seluruh peralatan baru ini dioperasikan menggunakan sumber daya dan sistem elektrik.
General Manager TPK Koja Banu Astrini menegaskan bahwa kedatangan peralatan baru ini menandai langkah penting dalam transformasi operasional terminal.
“Peralatan ini akan mendorong peningkatan kapasitas bongkar muat sekaligus memperkuat stabilitas dan keandalan operasi. Dengan dukungan penuh dari Pelindo dan HPI, kami optimistis mampu memberikan layanan yang lebih cepat, aman, dan efisien bagi seluruh pengguna jasa,” tuturnya.
Acara diakhiri dengan prosesi simbolis peresmian, pemutaran video kedatangan alat dan sesi foto bersama.
Para tamu VIP kemudian melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung peralatan yang baru tiba dan menerima penjelasan teknis dari tim yang terlibat.
Dengan kehadiran peralatan baru yang modern dan berkapasitas besar ini, TPK Koja menegaskan komitmennya untuk terus menyediakan layanan terminal yang inovatif, berkelanjutan dan berfokus pada peningkatan kualitas layanan pelanggan di tingkat nasional maupun internasional secara berkelanjutan. B




