Sebanyak 1,2 Juta Kendaraan Terlayani Optimal pada Libur Maulid Nabi Tahun 2025

Pintu gerbang Jalan Tol Cikampek Utama. (dok. jasamarga.com)
Bagikan

Selama periode libur Maulid Nabi 2025, PT Jasa Marga Tbk. memberikan pelayanan optimal untuk 1,2 juta kendaraan.

Direktur Utama Jasa Marga Rivan A. Purwantono telah memastikan kegiatan pelayanan operasional di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga Group, terutama di ruas jalan tol yang menjadi destinasi wisata favorit pengguna jalan saat libur panjang.

“Beragam upaya dilakukan Perseroan untuk memberikan perjalanan yang aman, nyaman dan lancar kepada pengguna jalan tol, seperti penambahan jumlah petugas dan mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi di gerbang tol utama,” jelasnya.

Selain itu, Jasa Marga juga mengoptimalkan layanan preservasi atau pemeliharaan jalan sehingga kualitas jalan tol Jasa Marga Group terjaga dalam kondisi baik.

Menurut Rivan, dalam mengantisipasi lonjakan volume lalu lintas (lalin), Jasa Marga juga mendukung pelaksanaan implementasi Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai pembatasan operasional angkutan barang di Ruas Tol Jasa Marga Group.

Jasa Marga mencatat sebanyak 1.276.322 kendaraan meninggalkan dan memasuki wilayah Jabotabek pada H-1 hingga H+2 libur Maulid Nabi 2025 atau pada Kamis, 4 September 2025 pukul 06.00 WIB sampai dengan Senin, 8 September 2025 pukul 06.00 WIB.

Angka tersebut merupakan total angka kumulatif arus lalin dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa, GT Ciawi, GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama.

Total volume lalin yang meninggalkan dan memasuki wilayah Jabotabek ini meningkat 19,3% jika dibandingkan lalin normal (1.069.882 kendaraan).

Untuk lalu lintas meninggalkan Jabotabek pada libur Maulid Nabi 2025 Jasa Marga mencatat sebanyak 650.759 kendaraan.

Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 21,1% jika dibandingkan lalin normal (534.936 kendaraan), dengan rincian distribusi lalin sebagai berikut:

  • Total lalin yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) melalui GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama sebanyak 302.494 kendaraan, meningkat sebesar 36,7% dari lalin normal.
  • Total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Barat (Merak) melalui GT Cikupa sebanyak 179.874 kendaraan, meningkat sebesar 1,6% dari lalin normal.
  • Total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Selatan (Puncak) melalui GT Ciawi sebanyak 168.391 kendaraan meningkat sebesar 23,2% dari lalin normal.
  • Pada periode libur Maulid Nabi 2025 ini, Jasa Marga juga mencatat sebanyak 625.563 kendaraan menuju ke wilayah Jabotabek. Total volume lalin yang menuju ke wilayah Jabotabek ini meningkat 16,9% jika dibandingkan lalin normal (534.946 kendaraan), dengan rincian distribusi lalin sebagai berikut:
  • Total lalin yang menuju ke Jabotabek dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) melalui GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama sebanyak 297.185 kendaraan, meningkat sebesar 33,3% dari lalin normal.
  • Total lalin menuju ke Jabotabek dari arah Barat (Merak) melalui GT Cikupa sebanyak 183.367 kendaraan, meningkat sebesar 5,4% dari lalin normal.
  • Total lalin menuju ke Jabotabek dari arah Selatan (Puncak) sebanyak 145.011 kendaraan, meningkat sebesar 5,0% dari lalin normal.

Rivan menjelaskan, pada periode H+1 hingga H+2 periode libur Maulid Nabi 2025 (Sabtu, 6 September 2025 pukul 06.00 WIB sampai dengan Senin, 8 September 2025 pukul 06.00 WIB), lalu lintas kendaraan kembali ke Jabotabek di empat gerbang tol utama tercatat 367.577 kendaraan, meningkat 33,0% dari lalu lintas normal (276.351 kendaraan).

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas kerja sama yang diberikan, khususnya dalam mematuhi aturan dan arahan petugas di lapangan, sehingga memberikan kontribusi positif terhadap kelancaran pelaksanaan arus lalin selama periode libur Maulid Nabi 2025,” tutur Rivan.

Jasa Marga akan terus menyiapkan strategi operasional dan peningkatan sejumlah pelayanan di jalan tol milik Jasa Marga Group sebagai upaya untuk menjaga Standar Pelayanan Minimal (SPM) tetap optimal.

Selain itu, mengantisipasi potensi kepadatan yang terjadi, termasuk meningkatkan kualitas layanan operasional dengan memperhatikan semua sisi fasilitas guna memberikan pelayanan maksimal kepada para pengendara. B

Komentar

Bagikan