Runway Bandara Pantar Master Plan 1400 × 30 M

Bandara baru Pantar kini sudah bisa didarati pesawat. Sabtu 20 Maret 2021 lalu, pesawat Cessna Caravan 208 B milik Demonim mendarat mulus membawa 12 orang rombongan Wagub NTT Josef Nae Soi.

Kepala Bandara Mali Alor Suharmadji mengatakan bandara yang baru diresmikan itu memiliki landasan pacu 900 × 30 meter, kedepan akan dikembangkan menjadi 1.400 x 30 meter.

“Dengan landasan pacu 1400 x 30 meter bisa didarati pesawat jenis ATR 72, sehingga bisa membawa penumpang lebih banyak,” ujar Kabandara Suharmadji didampingi Kasatpel Bandara Pantar Menirius Tuati.

Lebih rinci Kasatpel Menirius mengatakan pembangunan runway Bandara Pantar dibagi dua tahap yakni tahap pertama 900 x 30 dan dikembangkan menjadi 1400x 30 meter pada tahap kedua pada 2022-2025. Menirius menjelaskan bandara Pantar luasnya 30 hektare dengan apron seluas 75 x 65 meter. Kini dalam operasional didukung 18 pegawai.

Baca juga :   Hymne Perhubungan Seperti Jalan Hidup Kabandara A.A Bere Tallo Yulius Kismono

Keberadaan Bandar Udara (Bandara) Pantar Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan meningkatkan konektivitas dan mobilitas, baik orang maupun barang dari dan ke wilayah tersebut.

Kabupaten Alor sendiri memiliki Ibukota di Kalabahi. Penduduk Alor berjumlah sekitar 217.691 jiwa (2019), sedangkan luasnya mencapai sekitar 2.928,88 km². Karang dan biota laut merupakan andalan wisata setempat. Kebeningan air laut yang dihuni karang dan ikan warna-warni membuat laut Alor terkenal. Bahkan, Taman Laut Alor disebut-sebut terbaik kedua di dunia setelah Kepulauan Karibia.

Keindahan alam dan keramahan masyarakat di pulau ini seakan menyatu dan membingkiskan pengalaman yang berkesan. Berkunjung ke Alor akan memberi pengalaman menikmati alam yang indah dan sentuhan interaksi masyarakatnya yang ramah. Seperti banyak disebut orang bahwa kepanjangan Alor adalah Alam Lestari dan Orang Ramah. B

Komentar