Program Potongan Tarif di Jalan Tol Trans Sumatra Selama Libur Nasional 2025 Gerakkan Perekonomian

Gerbang Tol XIII Koto Kampar, Kepulauan Riau. (dok. hutamakarya.com)
Bagikan

PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya mencatat selama penerapannya sebanyak lebih dari 900.000 kendaraan melintas di enam ruas yang diterapkan potongan tarif.

Keenam ruas jalan tol yang terkena potongan tarif di wilayah Sumatra adalah Jalan Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (Terpeka) dan Jalan Tol Indralaya – Prabumulih (Indraprabu), Jalan Tol Pekanbaru – Dumai.

Selain itu, Jalan Tol Indrapura – Kisaran (Inkis), Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat) dan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh, serta dua ruas tambahan yang baru diterapkan mulai periode kedua (27 – 29 Juni 2025), yaitu Jalan Tol Pekanbaru – XIII Koto Kampar dan Tol Bengkulu – Taba Penanjung.

Catatan tersebut usai penerapan potongan tarif sebesar 20% selama 10 hari di sejumlah ruas utama selama periode libur nasional dan libur sekolah tahun 2025.

Secara persentase, kata Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Adjib Al Hakim, terjadi peningkatan volume kendaraan sebesar 87% dibandingkan dengan periode normal.

Peningkatan trafik tertinggi terjadi di Jalan Tol Pekanbaru – XIII Koto Kampar dengan peningkatan sebesar 90%, diperkirakan karena jalan tol ini menjadi akses ke berbagai wisata di Provinsi Riau.

Menurut Adjib, periode penerapan potongan tarif berlangsung dari tanggal 7 – 10 Juni, pada 27 – 29 Juni dan 11 – 13 Juli 2025.

Potongan tarif berlaku mulai pukul 07.00 WIB. Khusus untuk ruas Tol Inkis dan Kutepat yang terintegrasi dengan Medan Raya, potongan tarif berlaku mulai pukul 00.00 WIB sepanjang periode tersebut.

Menurut Adjib, program tersebut bertujuan untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat sekaligus meringankan biaya perjalanan.

“Terlepas dari penerapan potongan tarif tersebut, minat pengguna jalan tol yang melintas ke destinasi wisata atau kampung halaman diperkirakan disebabkan karena adanya periode libur panjang nasional dan libur sekolah 2025,” tuturnya.

Adjib menambahkan bahwa selama selama libur panjang nasional dan libur sekolah tahun 2025, trafik meningkat secara signifikan dibandingkan periode normal dan arus lalu lintas berlangsung relatif lancar tanpa kendala berarti.

“Tidak ada gangguan signifikan selama masa potongan tarif dan ruas tol yang paling banyak dilintasi selama masa ini adalah Tol Pekanbaru – Dumai, serta Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, yang mengalami lonjakan pengguna terbesar,” ungkapnya.

Selain itu, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai bahwa penerapan potongan tarif ini merupakan langkah strategis yang sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan efisiensi layanan transportasi dan memperluas akses mobilitas masyarakat selama masa libur.

Kebijakan ini, dia menambahkan, juga mendukung upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing serta kesejahteraan masyarakat.

“Peran Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol sangat penting dalam keberhasilan penerapan potongan tarif ini. Pengelola jalan tol harus mampu menjalankan mekanisme otomatis secara transparan dan efisien, serta memastikan komunikasi yang efektif agar pengguna jalan memahami manfaat kebijakan ini,” jelasnya.

Alasan utama dibalik penerapan potongan tarif adalah untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan, serta mendukung kesiapan infrastruktur tol dalam melayani lonjakan volume kendaraan selama momentum penting ini.

Mekanisme pelaksanaan dilakukan secara otomatis dan disosialisasikan melalui berbagai media komunikasi agar masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan potongan tarif ini secara optimal, sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam kebijakan publik.

Rencana dan usulan tindak lanjut ke depan adalah melakukan evaluasi secara berkala dan mempertimbangkan keberlanjutan kebijakan ini, termasuk potongan tarif selama momentum libur nasional yang akan datang, demi meningkatkan manfaat dan efisiensi layanan tol.

“Kami terus berupaya memberikan layanan terbaik dan berkontribusi dalam mendukung keberlangsungan ekonomi nasional melalui kebijakan strategis seperti ini,” kata Adjib.

Hutama Karya mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi ketentuan berkendara, dengan menjaga kecepatan maksimal 80 km/jam, tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam kondisi darurat dan selalu mematuhi rambu lalu lintas yang tersedia. B

 

Komentar

Bagikan