PKK Goes to School Bagikan Bantuan untuk Siswa di Maros dan Pangkep

Kegiatan program PKK Goes to School perdana di tahun 2024. (dok. sulselprov.go.id)

Program PKK Goes to School perdana dilakukan di tahun 2024, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Sofha Marwah Bahtiar didampingi pengurus mengunjungi SMA Negeri 1 Kabupaten Maros dan SMA Negeri 1 Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Jumat (23/2/2024).

Di dua sekolah ini, Sofha Marwah disambut antusias oleh para guru dan siswa. Isteri Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin ini kemudian membagikan sejumlah bantuan, di antaranya peralatan olahraga, dispenser, Al Quran, bibit cabai, dan tablet tambah darah.

Selain itu, juga diserahkan dokumen kependudukan berupa e-KTP bagi siswa yang telah berusia 17 tahun.

Dalam kunjungannya di dua sekolah ini, Sofha Marwah juga meninjau ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS), kantin, hingga toilet.

Baca juga :   TP PKK Kota Bekasi Gelar Pelatihan untuk Kader Bidang Kesekretariatan

Sofha Marwah mengatakan, PKK sebagai mitra pemerintah mendukung program prioritas Penjabat Gubernur Sulsel, di antaranya penanganan kemiskinan ekstrem, gizi buruk, juga perkawinan anak dibawah umur.

“Anak-anak SMA biasanya setelah lulus sekolah ada keinginan langsung menikah. Sebaiknya jangan langsung menikah dulu, harus sekolah dulu, kuliah dulu jadi sarjana. Bekerja dengan baik, sehingga ekonomi keluarga meningkat. Idealnya, untuk Perempuan usia 20 tahun, dan laki-laki 23 tahun,” kata Sofha Marwah.

Dia menaruh perhatian pada kondisi toilet di kedua sekolah tersebut, dengan lokasi toilet masih berdekatan untuk putra dan putri.

Selain itu, rasio jumlah toilet dengan jumlah siswa tidak sebanding.

“Toilet ini harus diperhatikan. Jangan dibuat berdekatan untuk toilet putra dan putri. Sebaiknya dipisah,” jelasnya.

Baca juga :   Baketrans dan Unair Kerja Sama Rumuskan Rekomendasi Kebijakan Sektor Transportasi

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Pangkep, Syamsul Ardi, mengatakan, jumlah siswa di sekolahnya berjumlah 1.069 orang, sedangkan guru ada 70 orang.

Dia mengakui, jumlah toilet yang ada di sekolah ini sangat terbatas, sementara dana BOS tidak bisa dipakai untuk membangun fisik.

“Kami masih butuh 20 toilet untuk putri, dan 10 untuk putra. Soal lahan, tersedia. Kami harap, pemerintah provinsi bisa membantu,” ungkapnya.

Turut hadir mendampingi Sofha Marwah saat kunjungan, Ketua TP PKK Maros dan Ketua TP PKK Pangkep.

Hadir juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulsel Suherman. B

Komentar