Penerbangan Langsung ke Yogyakarta Buka Peluang Wisata Berbagai Negara

Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang dikelola oleh InJourney. (dok. istimewa)
Bagikan

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem pariwisata melalui Focus Group Discussion (FGD) Asosiasi Pariwisata Tahun 2025 yang digelar di Kimaya Hotel.

Kegiatan ini membahas peningkatan kualitas pariwisata serta pembukaan akses penerbangan langsung menuju Yogyakarta International Airport (YIA) di Gunung Kidul.

Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Cesaria Eka Yulianti melaporkan bahwa pergerakan wisatawan hingga Oktober 2025 mencapai 8.867.790 orang dengan rata – rata lama tinggal 1,77 hari dan belanja wisatawan sebesar Rp2.465.666.

Menurutnya, data tersebut menunjukkan Kota Yogyakarta tetap menjadi destinasi unggulan wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Industri pariwisata perlu semakin adaptif, inovatif, dan memperkuat kolaborasi menghadapi persaingan destinasi yang ketat,” ungkapnya.

Salah satu fokusnya adalah membuka lebih banyak direct flight menuju YIA dari berbagai wilayah Indonesia dan pasar internasional.

“Peluang kerja sama juga terbuka melalui rute Haikou – YIA oleh Hainan Airlines, yang kini ikut dimanfaatkan jamaah umrah sebagai jalur transit,” jelasnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menyampaikan komitmen Pemkot mendukung peningkatan kualitas pariwisata dan penguatan jejaring antarpemangku kepentingan (stakeholder).

“Kota Yogyakarta sangat mendukung meningkatnya wisatawan. Kami ingin menerima masukan mengenai hal – hal yang perlu diperbaiki. Jangan berjalan sendiri-sendiri, kolaborasi dengan pemerintah pusat kementerian, antarkabupaten, kota, dan stakeholder pariwisata sangat diperlukan,” ujarnya.

Wawan juga menekankan pentingnya menangkap peluang dari negara-negara dengan minat besar terhadap Yogyakarta.

“Pasar wisata dari India dan Tiongkok harus kita tangkap sebagai potensi besar. Kita perlu menyiapkan strategi dan layanan yang mendukung agar mereka semakin tertarik datang ke Yogyakarta,” tuturnya.

Menurut Wawan, langkah strategis yang perlu dilakukan dengan para stakeholder berkaitan dengan peluang pembukaan rute penerbangan baru, peningkatan aksesibilitas destinasi, serta penguatan ekosistem pariwisata.

“Melalui kerja sama antara pemerintah, asosiasi pariwisata, maskapai, dan pelaku industri menjadi satu kolaborasi pentahelix untuk mewujudkan pariwisata yang terpadu dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Sementara itu, General Manager Yogyakarta International Airport (YIA) Ruly Artha menuturkan bahwa pengembangan rute penerbangan membutuhkan dukungan penuh dari seluruh stakeholder, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi pariwisata hingga maskapai.

“Pemerintah daerah perlu memperkuat branding Yogyakarta sebagai destinasi kelas dunia serta memastikan infrastruktur pendukung, seperti last mile connectivity. Kemudian, asosiasi dan pelaku industri pariwisata, diharapkan membangun sinergi B2B dengan hotel, agen perjalanan dan maskapai untuk menciptakan paket wisata yang kompetitif,” ujarnya.

Ruly menyatakan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi proaktif dengan maskapai domestik maupun internasional untuk membuka lebih banyak konektivitas YIA. B

 

 

 

 

Komentar

Bagikan