Pemkab Madiun dan KAI Sepakati Rute KA BIAS hingga Stasiun Caruban

Kerata Api (KA) Bandara Solo - Madiun. (dok. wikipedia.org)
Bagikan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun dan PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun menyepakati rute Kereta Api Bandara Internasional Adi Soemarmo (KA BIAS) diperpanjang hingga Stasiun Caruban di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Menurut Bupati Madiun Hari Wuryanto, kesepakatan dengan KAI Daop 7 tersebut merupakan upaya Pemkab Madiun dalam mempercantik wajah Kabupaten Madiun wilayah Timur, yakni perbatasan dengan Kabupaten Nganjuk.

“Kerja sama yang dilakukan mencakup beberapa hal antara lain pemanfaatan aset PT KAI di perbatasan antara Kabupaten Madiun dan Nganjuk tepatnya di Kecamatan Saradan dan perpanjangan rute layanan KA BIAS yang dari semula hanya di Stasiun Madiun, kini diperpanjang hingga Stasiun Caruban,” katanya.

Bupati Hari menjelaskan, perpanjangan rute KA BIAS hingga ke Stasiun Caruban tersebut adalah dalam rangka mempermudah akses transportasi masyarakat Kabupaten Madiun ke Bandara Adi Soemarmo dan lokasi lain di Kota Solo, demikian sebaliknya.

Selain pemanfaatan aset dan perpanjangan rute KA BIAS, kesepakatan tersebut juga dalam rangka pengembangan Stasiun Babadan di Balerejo Kabupaten Madiun menjadi stasiun kargo.

Stasiun Caruban tersebut, dia menambahkan, adalah kelas penumpang ekonomi dan nantinya ditingkatkan.

“Kebetulan ada kereta BIAS jurusan Madiun – Solo. Kita juga sudah bekerja sama dengan UNS Solo, maka jika rute kereta itu diperpanjang sampai Caruban, harapannya semakin mempermudah masyarakat menempuh perjalanan Caruban ke Solo dan sebaliknya,” jelasnya.

Sementarav itu, Vice President PT KAI Daop 7 Madiun Suharjono mengatakan bahwa perpanjangan rute KA BIAS akan dioperasikan dalam waktu dekat.

Saat ini, lanjutnya, KAI sedang melengkapi dokumen kajian untuk diajukan ke Dirjen Perkeretaapian.

“Rute KA BIAS masih memungkinkan untuk diperpanjang sampai ke Caruban, karena sehari itu lima kali pergi pulang Madiun – Solo. Kami masih melengkapi dan memenuhi kelengkapan dokumen kajian penumpang dan operasional untuk di usulkan kepada Dirjen KA agar kereta tersebut bisa segera beroperasi,” tuturnya.

Jajaran PT KAI Daop 7 menilai bahwa Stasiun Caruban menjadi salah satu simpul penting dalam jaringan perkeretaapian nasional di wilayah Jawa Timur, khususnya di jalur lintas Selatan.

Selanjutnya, Pemkab Madiun dan KAI Daop 7 Madiun juga melihat potensi pengembangan Stasiun Babadan menjadi pusat kargo.

Rencana ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan layanan logistik yang lebih terintegrasi.

Adapun wilayah Wilangan turut menjadi fokus dalam rencana pengembangan dan penataan kawasan di Madiun.

Seiring dengan tantangan perusahaan sekaligus pembangunan daerah yang semakin kompleks, maka PT KAI Daop 7 Madiun menyadari pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak.

“Kolaborasi tersebut termasuk dengan Pemerintah Kabupaten Madiun, dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah,” ungkap Suharjono.

Melalui kesepakatan tersebut diharapkan dapat mengembangkan potensi daerah, meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memperkuat kapasitas sumber daya manusia secara berkelanjutan. B

 

Komentar

Bagikan