Pemerintah Tegaskan Pentingnya Keselamatan Pelayaran pada Masyarakat Pesisir

Kegiatan Kampanye Hari Keselamatan bertema Peningkatan dan Pengawasan Budaya Keselamatan Pelayaran di Manado, Sulawesi Utara. (dok. kemenhub)
Bagikan

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan pentingnya keselamatan pelayaran kepada masyarakat di wilayah pesisir, khususnya Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo.

Pasalnya, wilayah tersebut memiliki aktivitas pelayaran yang tinggi meliputi kapal wisata, kapal penumpang antarpulau, kapal pengangkut logistik hingga kapal nelayan, yang setiap hari menjadi motor penggerak roda ekonomi daerah dan tumpuan sarana mobilitas masyarakat Sulut.

“Dengan geliat pelayaran yang tinggi itu, ada satu prinsip yang tidak bisa ditawar – tawar, yaitu keselamatan,” tutur Menhub saat membuka kegiatan Kampanye Hari Keselamatan bertema Peningkatan dan Pengawasan Budaya Keselamatan Pelayaran di Manado, Rabu (17/12/2025).

Keselamatan pelayaran, dia menambahkan, adalah tanggung jawab bersama dan sekali saja terjadi kelalaian atau kelengahan, maka taruhannya adalah nyawa manusia dan lebih jauh lagi adalah kepercayaan publik terhadap transportasi laut dan masa depan pariwisata.

Menhub menekankan, keselamatan harus menjadi keputusan pertama, bukan pilihan terakhir.

Terlebih, jelang masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026).

Pada periode tersebut, jumlah penumpang angkutan laut diperkirakan mencapai 2,62 juta orang, meningkat hampir 39% dibandingkan tahun lalu.

Di saat bersamaan, Indonesia juga sedang dihadapkan pada cuaca ekstrem, seperti gelombang tinggi, angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi.

Oleh karena itu, Menhub meminta seluruh operator dan nakhoda kapal disiplin memantau informasi cuaca dan peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta tidak memaksakan keberangkatan apabila kondisi dinilai tidak aman.

Dia juga menyampaikan bahwa menunda keberangkatan jauh lebih bijak daripada mempertaruhkan keselamatan.

Menhub pun meminta jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperketat pengawasan pelayaran demi keselamatan yang optimal.

“Saya menginstruksikan seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk meningkatkan pengawasan, memperketat pemeriksaan kelaiklautan kapal atau ramp check dan memastikan tidak ada kapal yang berlayar tanpa memenuhi standar keselamatan baik dari sisi teknis, muatan, penumpang, maupun kendaraan,” ungkapnya.

Menhub berharap, dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas nelayan, pelaku usaha dan masyarakat, kampanye ini dapat menjadi momentum memperkuat kesadaran dan kedisiplinan keselamatan pelayaran secara berkelanjutan, demi laut yang aman dan masyarakat pesisir yang sejahtera.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud melaporkan, kegiatan ini diikuti 250 peserta yang berasal dari Kemenhub, pemerintah daerah, asosiasi, pemangku kepentingan pelayaran dan para perwakilan nelayan di wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Kegiatan diisi dengan sosialisasi dan pemaparan, pemberian alat keselamatan berupa 1.065 unit life jacket, 10 unit life buoy dan penerbitan 534 Pas Kecil dan 103 Buku Pelaut Merah.

“Kampanye Keselamatan Pelayaran dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat maritim akan pelayanan dan keselamatan pelayaran,” kata Dirjen Masyhud.

Usai membuka kegiatan tersebut, Menhub melakukan peninjauan ke Dermaga Kali Jengki, sekaligus membagikan life jacket kepada nelayan beserta anak – anak sebagai pendidikan keselamatan sejak dini.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Dirjen Perhubungan Darat Aan Suhanan, Dirjen Perhubungan Udara Lukman F. Laisa, anggota Komisi V DPR Yasti Soepredjo Mokoagow, dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara J. Victor Mailangkay.

Selain itu, hadir Wali Kota Manado Andrei Angouw, jajaran pimpinan unit kerja di lingkungan Kemenhub, jajaran Forkopimda Sulawesi Utara dan Manado, serta para pimpinan lembaga, instansi, BUMN, dan pemangku kelentingan sektor pelayaran. B

 

 

Komentar

Bagikan