Pelni Angkut 86.023 Kontainer Logistik dalam 10 Tahun Terakhir

Kapal Logistik Nusantara 3 milik PT Pelni. (dok. pelni.co.id)
Bagikan

PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) mencatat sejak mendapatkan penugasan logistik dari pemerintah pada 2015, telah mengangkut 86.023 kontainer logistik barang pokok dan penting ke seluruh pelosok Indonesia 10 tahun terakhir.

“Kinerja produksi dan operasional dari kapal penugasan yang ditugaskan kepada kami sejak tahun 2015 ada 86.023 TEUs atau 86.023 kontainer yang telah kami angkut selama 10 tahun terakhir,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Pelni Tri Andayani dalam jumpa pers, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, baru – baru ini.

Dia menjelaskan, kinerja logistik Pelni mencatat lebih dari 1.000 voyage sejak tahun 2015, dengan trayek paling produktif berada di lintas Surabaya – Makassar – Kepulauan Maluku Utara yang melayani 3.000 kontainer per tahun.

Sementara itu, untuk kinerja di Semester 1-2025 terhitung Januari hingga Juni tercatat mengangkut 5.849 TEUs, naik 102% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024.

Pelni memastikan akan terus menjalankan penugasan kapal logistik untuk mengangkut barang pokok dan penting yang ditugaskan pemerintah sejak tahun 2015.

Menurut Andayani, kehadiran kapal logistik Pelni secara nyata mampu menekan disparitas harga dan menjamin ketersediaan bahan pokok penting di wilayah Terpencil, Terdepan, Tertinggal dan Perbatasan (3TP).

Andayani menyebutkan, kehadiran kapal logistik mampu menekan harga bahan pokok penting hingga 40%, khususnya di wilayah Indonesia timur.

Hal itu dikarenakan keberangkatan dan ketibaan kapal logistik Pelni yang terjadwal dapat memberikan kepastian kepada pelaku usaha, sehingga dapat menahan kenaikan harga, bahkan menurunkannya.

“Hal ini tentunya dapat membantu perekonomian masyarakat, terutama masyarakat kepulauan 3TP yang merasakan peranan pemerintah dalam pemerataan ekonomi melalui penugasan kapal logistik Pelni ke wilayah mereka,” jelasnya.

Untuk barang – barang, seperti beras, terigu, gula, minyak goreng, dan daging sapi di wilayah Barat di antaranya Kabupaten Simeulue, Anambas hingga Natuna, penurunan harga sejak kehadiran kapal logistik Pelni berkisar 5% hingga 17%.

Disusul wilayah tengah, seperti Kabupaten Nunukan, Kepulauan Sangihe, hingga Sabu Raijua berkisar 6% hingga 33% dan untuk wilayah timur berkisar 13% sampai dengan 45%, seperti di Kabupaten Seram bagian Barat, Fak Fak, hingga Kepulauan Tanimbar.

Melalui penugasan pemerintah, Andayani berkomitmen untuk memastikan kesiapan alat produksi Pelni agar dapat berlayar sesuai jadwal dan konsisten memberikan jaminan ketersediaan angkutan yang terjangkau dan diandalkan masyarakat.

Untuk tahun 2025, Pelni menjalankan penugasan kapal logistik sebanyak delapan trayek dengan total 52 pelabuhan yang dilayani.

Ditambah satu kapal logistik cadangan, total kapasitas kontainer yang dapat diangkut untuk sekali berlayar sebanyak 1.151 TEUs. B

 

Komentar

Bagikan