PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) memperkuat struktur Dermaga Kalimas Surabaya, Jawa Timur melalui perbaikan di area Kade 50 hingga 840 sepanjang 790 meter sebagai bagian dari program revitalisasi di sektor pelabuhan rakyat.
Menurut Sub Regional Head Jawa PT Pelindo Regional 3 Purwanto Wahyu Widodo, penguatan Dermaga Kalimas Surabaya merupakan bagian dari upaya menyeluruh dalam mendukung pelayaran rakyat, pengembangan kawasan wisata dan pembangunan fasilitas pendukung seperti apron, serta sistem kelistrikan ramah lingkungan untuk kapal sandar.
“Penguatan dermaga kami lakukan untuk memastikan infrastruktur mampu menopang beban kerja yang tinggi, termasuk mobilisasi alat berat dan lalu lintas kapal secara aman dan efisien,” jelasnya.
Purwanto menuturkan, salah satu sasaran utama proyek ini adalah memungkinkan dilakukannya pengerukan kolam Kalimas hingga kedalaman 2,5 meter.
“Dengan kedalaman tersebut, kapal dapat keluar masuk tanpa terganggu kondisi pasang surut, mempercepat proses bongkar muat dan menekan waktu sandar kapal sehingga memberi dampak langsung terhadap efisiensi logistik secara keseluruhan,” tuturnya.
Dia menambahkan bahwa sebagai bentuk dukungan terhadap transisi energi bersih, Pelindo juga mendorong penggunaan perangkat kelistrikan bagi kapal sandar sebagai pengganti genset kapal. “Langkah ini sejalan dengan prinsip efisiensi dan keberlanjutan operasional pelabuhan.”
Purwanto menyebutkan, Kalimas memiliki peran dalam menjembatani logistik mikro dan penggerak ekonomi lokal serta memastikan ketersediaan barang di wilayah – wilayah yang tidak dilayani oleh pelabuhan besar atau kapal niaga reguler.
“Maka penguatan Dermaga Kalimas menjadi langkah antisipatif untuk menjawab kebutuhan masa kini dan masa depan, sekaligus memastikan keberlangsungan layanan pelabuhan yang aman dan adaptif,” ungkapnya.
Proyek ini juga menjadi bagian dari pengembangan kawasan Kalimas sebagai zona multifungsi sesuai kebutuhan pelabuhan rakyat.
“Dengan infrastruktur yang kokoh dan sistem kelistrikan yang lebih modern, Kalimas siap menjadi pelabuhan yang berdaya saing, ramah lingkungan dan responsif terhadap dinamika operasional,” ujar Purwanto. B
