Operasional Bus Shalawat Jemaah Haji di Makkah Dibatasi

Bus Shalawat memiliki warna stiker tertentu yang menunjukkan rute bus tersebut untuk jemaah haji Indonesia. (dok. kemenag)
Bagikan

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menginformasikan ada pembatasan operasional bus Shalawat pada setiap hari Jumat.

Bus paling lambat masuk terminal sekitar Masjidil Haram jam 09.00 waktu Arab Saudi (WAS), sehingga, jemaah yang akan ke Masjidil Haram diminta berangkat lebih awal.

“Kami imbau jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Makkah untuk berangkat salat Jumat lebih pagi dari biasanya. Maksimal pukul 07.00 WAS, jemaah sudah harus berangkat dari Hotel,” kata Kepala Seksi Transportasi PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Syarif Rahman, di Makkah, Kamis (22/5/2025) malam.

Bus Shalawat adalah layanan transportasi yang disiapkan oleh pemerintah Indonesia untuk jemaah haji di Makkah.

Bus ini mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya, terutama bagi jemaah yang pemondokannya jauh dari Masjidil Haram, dengan beroperasi selama 24 jam dan gratis.

Dengan memiliki warna stiker tertentu yang menunjukkan rute bus tersebut, Bus Shalawat mulai disiapkan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 2008, terutama setelah pembongkaran hotel di sekitar Masjidil Haram.

Syarif menjelaskan, bus terakhir akan masuk terminal pada pukul 09.00 WAS. Baik di terminal Syib Amir, Ajyad dan Jabal Kakbah.

“Kami sudah mendapatkan pemberitahuan dari pihak Masjidilharam, bahwa bus terakhir masuk terminal pada pukul 09.00 WAS. Karena itu, jemaah kami imbau berangkat lebih pagi untuk mengurangi kepadatan dan antrian di terminal,” tutur Syarif.

Selesai Salat Jumat, bus shalawat akan beroperasi kembali mulai pukul 14.00 WAS.

Syarif meminta jemaah memperhatikan jam operasional bus Shalawat dan tidak langsung pulang ke hotel usai Salat Jumat.

“Untuk mengurangi kepadatan dan supaya tidak antri lama, jemaah haji Indonesia agar pulang secara berangsur – angsur. Kalau bisa satu jam setelahnya atau ba’da ashar,” ungkapnya.

Namun, mengingat Masjidil Haram sudah sangat pada, Syarif mengimbau jemaah untuk salat Jumat di hotel atau masjid sekitar hotel. Hal ini disarankan pula untuk jemaah lansia, uzur dan berkebutuhan khusus.

“Untuk menjaga kesehatan jemaah dan sebagai persiapan menunaikan ibadah haji yang akan berlangsung sekitar dua minggu lagi, kami sarankan jemaah salat di hotel atau masjid sekitar hotel,” katanya. B

 

 

Komentar

Bagikan