MRT Bakal Bangun Iconic Bridge Rp60 Miliar di Dukuh Atas

Pengguna transportasi publik memakai akses pejalan kaki yang nyaman dan aman dari Stasiun KCI Sudirman ke Stasiun Dukuh Atas area BNI City. (dok. jakartamrt.co.id)

Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mengungkap rencana membangun jembatan ikonik (iconic bridge) di kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat, dekat BNI City.

Jembatan tersebut diharapkan dapat memudahkan mobilisasi masyarakat dari sisi Sudirman menuju area BNI City maupun stasiun MRT Dukuh Atas.

“Ini jembatan yang kita rencanakan. Menyeberang dari sisi Sudirman ke BNI City, kasihan orang yang dari sini, mau ke MRT harus lewat sini,” kata Kepala Divisi TOD MRT Jakarta Gunawan dalam sesi kelas MRT Jakarta Fellowship Program (MFP) di Transport Hub.

Dalam pemaparan yang ditampilkan Gunawan dalam sesi kelas tersebut, jembatan ikonik tersebut bernama Dukuh Atas Pedestrian Deck.

Dalam desain yang ditampilkan, jembatan berbentuk melengkung tampak menghubungkan BNI City dengan jalur pedestrian di Jalan Sudirman.

Jembatan tersebut juga dilengkapi dengan lengkungan besi di atasnya.

Baca juga :   Gelar Temu Bisnis Perbankan Konvensional bagi UMKM Parekraf

Pembangunan jembatan untuk mendukung pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Dukuh Atas.

Gunawan menjelaskan nilai investasi pembangunan iconic bridge di kawasan tersebut mencapai Rp60 miliar. “Kurang lebih Rp60 miliar.”

MRT Jakarta menargetkan ground breaking proyek tersebut akhir tahun 2023. Meskipun mulai ada yang melirik proyek ini, MRT mengakui masih terkendala investor.

“Kita bikin iconic bridge ini target kita. Harusnya target saya tahun ini groundbreaking, tapi masih ada kesulitan investor. Baru tertarik ada tigalah, dalem dan luar negeri,” ungkapnya.

Kawasan berorientasi transit yang bakal dikembangkan di Dukuh Atas bakal mengusung konsep Kolaborasi Gerak. Kawasan Dukuh Atas menjadi simpul atau pertemuan lima transportasi umum, yaitu LRT, MRT, TransJakarta, KRL, dan Kereta Api (KA) Bandara.

“Kalau bicara TOD pengembangan kawasan dengan simpul transit transportasi umum, berdasarkan Pergub 31 minimal traffic adalah 50.000 per hari, ini sudah lebih dari 50.000 per hari,” jelas Gunawan.

Baca juga :   Kemenhub Resmi Serahkan Pemanfaatan Lahan Reklamasi KSOP Gresik Ke PT Petrokomia Gresik

Selain Pedestrian Deck Dukuh Atas, beberapa infrastruktur yang bakal dibangun di kawasan Dukuh Atas antara lain Taman Kudus, Pelebaran Jalan Pati-Juana, hingga Pedestrianisasi Blora-Kendal.

Sementara itu, salah satu infrastruktur TOD yang telah terbangun salah satunya adalah Simpang Temu atau Transport Hub Dukuh Atas.

Gedung tersebut terkoneksi dengan TransJakarta serta terdapat berbagai retail, hotel dan area perkantoran di dalamnya.

Menurut Gunawan, hal ini merupakan gedung pertama yang terkoneksi dengan TransJakarta adalah gedung milik sendiri, jadi langsung nyambung dengan TransJakarta. Jadi nggak perlu buat halte itu langsung konek.

“Gedungnya kita ada di sini, di sini akan ada retail, di bawah itu akan ada minimarket, coffee shop, lantai empat ada fitness center 24 jam, lantai 9 sampai atas akan ada hotel, kantor MRT holding,” ujarnya. B

Komentar