Maskapai NAM Air Kembali Layani Penerbangan Jakarta – Batam – Natuna

Armada maskapai penerbangan NAM Air. (dok. wikipedia.org)
Bagikan

Maskapai penerbangan NAM Air akan kembali melayani penerbangan rute Jakarta (CGK) – Batam (BTH) – Natuna (NTX) pergi pulang (pp), yang sebelumnya sempat dihentikan sementara pada awal Mei 2025.

Penerbangan dari Jakarta akan melalui Bandara Soekarno-Hatta dan di Natuna melalui Bandara Ranai, sedangkan di Batam melalui Bandara Hang Nadim.

Menurut Station Manager Nam Air Natuna Tatik, layanan penerbangan maskapai Nam Air akan kembali beroperasi mulai 29 Mei 2025.

“Rencananya NAM Air pada 29 Mei masuk Natuna lagi. Jadwal terbangnya tiga kali seminggu,” katanya.

Bandara Ranai di Natuna, Kepulauan Riau. (dok. kemenhub)

Sementara itu, Bupati Natuna Cen Sui Lan menyambut baik rencana maskapai NAM Air yang akan kembali melanyani rute Jakarta – Batam – Natuna. “Ini kabar baik untuk kita semua, terutama bagi masyarakat Natuna.”

Dia berharap, dengan kembalinya maskapai NAM Air ini akan bermafaat dan kembali mempermudah akses transportasi udara bagi masyarakat.

NAM Air adalah maskapai penerbangan Indonesia yang didirikan pada tahun 2013 sebagai anak perusahaan dari maskapai penerbangan Sriwijaya Air.

Maskapai penerbangan ini merupakan maskapai pengumpan di kelas medium dengan mengoperasikan pesawat Boeing 737-500 Winglet dengan konfigurasi 120 kursi.

Menurut Kabandara Ranai Natuna Ade Yuliana, saat ini Bandara Ranai Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) memiliki panjang landasan pacu (runway) 2.560 meter x lebar 45 meter dengan permukaan landasan pacu dilapisi aspal hotmix.

Bandara ini memiliki fasilitas apron untuk menampung 1 unit pesawat jenis Airbus A320 dan 2 unit pesawat jenis ATR-72 500/600.

“Rute terbaru ini dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat Natuna dan mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat setempat, serta untuk mendekatkan jarak antara Pulau Natuna dengan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dan Batam,” tutur Kabandara Ade Yuliana.

Dia menjelaskan, Bandara Ranai merupakan bandara enclave sipil dengan sebutan Bandar Udara Ranai Natuna, sedangkan nama Pangkalan Udaranya Raden Sadjad.

“Kami sedang mengajukan perubahan nama dari Bandara Ranai menjadi Bandar Udara Raden Sadjad,” ungkap Kabandara Ade Yuliana.

Kedepan, Kementerian Perhubungan masih akan terus mengembangkan fasilitas sisi udara Bandara Ranai Natuna, seperti apron dan taxiway.

Kapasitas terminal penumpang yang selesai dikembangkan di Bandara Ranai seluas 3.865 m² dengan kapasitas tampung sekitar 385 penumpang.

Bandara ini juga dilengkapi lapangan parkir seluas 5.020 m² yang dapat menampung 154 unit mobil dan 32 unit sepeda motor.

Fasilitas penunjang lainnya yang dimiliki bandara ini adalah Gedung PKP-PK, genset dan rumah pompa.

Pengembangan bandara selain diharapkan mobilisasi penumpang dapat terus ditingkatkan, juga dapat menunjang sektor pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Natuna. B

 

 

Komentar

Bagikan