Layanan Jet Pribadi di Bandara Soekarno Hatta Semakin Marak

Contoh Interior pesawat jet Falcon 10X. (dok. istimewa)

Layanan pesawat jet pribadi yang identik dengan kendaraan orang kaya ini sebelumnya hanya beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Namun, Buku Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Aviaton Outlook 2022-2023 menjelaskan, seiring dengan revitalisasi yang dilakukan di bandara itu, maka penerbangan pesawat jet pribadi saat ini dioperasikan di Bandara Soekarno-Hatta.

Layanan jet pribadi ini mulai dioperasikan sejak 24 Januari 2022, periode 24 Januari 2022 hingga 10 Maret 2022, jumlah penerbangan pesawat pribadi yang dioperasikan 14 maskapai di Bandara SoekarnoHatta secara kumulatif mencapai 523 penerbangan.

“Jumlah tersebut terdiri dari 353 penerbangan domestik dan 170 penerbangan internasional, sedangkan total jumlah penumpang tercatat sebanyak 2.584 orang penumpang,” buku yang diterbitkan INACA, yang merupakan sebuah Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia dibawah kepemimpinan Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja dan Bayu Sutanto, Sekjen INACA.

Baca juga :   Direktur Keamanan Penerbangan Elfi Amir : Avsec Garda Terdepan Pelayanan Bandara

Layanan dan operasional jet pribadi di Bandara Soekarno-Hatta berjalan lancar didukung lengkapnya berbagai fasilitas dan infrastruktur untuk mendukung penerbangan pesawat jet pribadi.

Terkait dengan fasilitas, keberangkatan dan kedatangan penumpang jet pribadi ini dilakukan di lokasi khusus, yakni Saphire Precious Lounge yang terletak di kawasan Terminal 1, bukan di terminal penumpang maskapai berjadwal.

Ada tiga fasilitas khusus yang paling dibutuhkan penumpang pesawat jet pribadi, mulai dari ruangan atau lounge khusus, area parkir kendaraan khusus, dan layanan Bea Cukai, Karantina, dan Imigrasi eksklusif.

Kapasitas sisi udara Bandara Soekarno-Hatta mampu untuk mendukung penerbangan private jet dan tidak mengganggu penerbangan niaga berjadwal.

Total, parking stand saat ini bisa untuk memarkir sebanyak 38 unit pesawat berbadan besar dan 150 pesawat berbadan sedang.

Baca juga :   Kabandara Haji Asan Sampit Tetap Terus Amanah

Pascapandemi Covid-19, tahun ini pemerintah mulai gencar memajukan sektor pariwisata yang akan meningkatkan permintaan penerbangan charter.

Operator penerbangan charter bisa mengoptimalkan potensi pariwisata domestik dan terbang langsung destinasi tujuan yang belum banyak terlayani oleh maskapai regular dan pada akhirnya masyarakat yang diuntungkan karena punya banyak pilihan. B

 

 

Komentar