Kementerian Ekraf, KAI dan Visinema Kolaborasi Hadirkan Karakter Si Jumbo

Hasil kolaborasi Kementerian Ekonomi Kreatiff dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan rumah produksi Visinema pada pemasangan karakter animasi lokal Si Jumbo. (dok. kai.id)
Bagikan

Kementerian Ekonomi Kreatiff (Ekraf) bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan rumah produksi Visinema menghadirkan karakter animasi lokal Si Jumbo ke dalam layanan kereta api.

Menurut Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa, kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk mendorong ekosistem ekraf nasional melalui pemanfaatan transportasi publik sebagai kanal promosi dan ruang pengalaman budaya yang menjangkau jutaan masyarakat.

“Kolaborasi ini mempertegas sinergi antara KAI, pemerintah, dan pelaku industri kreatif dalam memperluas eksposur IP lokal dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan potensi industri kreatif yang besar,” ujarnya.

Dengan menghadirkan karakter Si Jumbo dalam layanan kereta api, lanjutnya, KAI menunjukkan komitmennya untuk menjadi ruang promosi kreatif yang inklusif dan aktif mendukung karya anak bangsa.

“Kereta api memiliki daya jangkau yang luas, frekuensi perjalanan tinggi, dan segmen pelanggan yang beragam. Ini menjadi peluang besar bagi IP lokal untuk hadir langsung di ruang publik secara berulang dan berdampak,” jelas Hadis.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Ekraf Dessy Ruhati menuturkan bahwa kehadiran karakter Si Jumbo di layanan KAI merupakan contoh konkret kolaborasi antarsektor yang menciptakan nilai tambah ekonomi.

“Kolaborasi seperti ini menghubungkan pelaku ekonomi kreatif dengan masyarakat luas. Ini adalah bentuk keberpihakan terhadap industri lokal yang patut diapresiasi,” tuturnya.

Hadis menambahkan, kehadiran karakter Jumbo dalam layanan KAI menjadi bagian dari inovasi perjalanan yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga menyenangkan dan penuh nilai hiburan.

Karakter ini dihadirkan melalui desain visual tematik pada dua kereta unggulan, yaitu KA Argo Dwipangga (Solo – Gambir pergi pulang/pp) dan KA Argo Bromo Anggrek (Surabaya – Gambir pp), meliputi bagian luar kereta, bordes hingga interior.

“Perjalanan kereta api kini menjadi lebih dari sekadar mobilitas. Dia adalah bagian dari gaya hidup dan ruang edukasi. Jumbo hadir untuk memperkaya momen perjalanan pelanggan, terutama bagi keluarga dan anak – anak,” ungkap Hadis.

Kolaborasi ini juga memperluas segmentasi pasar KAI, menjangkau keluarga muda dan penumpang anak yang kini semakin diperhatikan dalam pengembangan layanan.

Sebagai IP asli Indonesia, Si Jumbo membawa narasi positif, nilai-nilai persahabatan, imajinasi, dan semangat kebangsaan.

Hadirnya Si Jumbo di layanan kereta api merupakan bentuk kampanye Bangga Buatan Indonesia, sekaligus upaya untuk membangun kedekatan antara karya lokal dan masyarakat luas.

Selain di atas kereta, aktivasi bertema Jumbo juga hadir di berbagai stasiun besar.

Pada Stasiun Yogyakarta, pelanggan disambut oleh balon karakter Jumbo raksasa setinggi lebih dari 4 meter sejak 15 Juni hingga 15 Juli 2025.

Sementara itu, Stasiun Gambir, Solo Balapan dan Stasiun Pasarturi Surabaya menghadirkan photo booth interaktif bertema Si Jumbo yang ramah anak.

KAI juga mengadakan program stamp stasiun, dengan anak – anak dapat mengumpulkan cap stempel bertema Jumbo sebagai bagian dari kenangan perjalanan mereka.

Dengan pengalaman baru yang menggabungkan transportasi, hiburan, dan edukasi, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik layanan kereta api, sekaligus memperkuat loyalitas pelanggan.

Pengalaman emosional yang dibangun melalui karakter yang dicintai anak – anak dapat menciptakan hubungan yang lebih kuat antara pelanggan dan brand KAI.

Selama Semester I/2025, KAI telah melayani 27.463.555 pelanggan KA Jarak Jauh dan Lokal, tumbuh 7% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Tingginya okupansi selama libur sekolah juga mencerminkan antusiasme masyarakat dalam menjadikan kereta api sebagai pilihan utama untuk bepergian bersama keluarga.

“Kereta api kini tidak hanya hadir sebagai moda transportasi massal yang andal, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup modern masyarakat Indonesia. Kolaborasi seperti ini membuka ruang baru untuk inovasi, engagement dan keberlanjutan industri kreatif nasional,” ungkap Hadis. B

Komentar

Bagikan