Kemenhub Komitmen Menghubungkan Indonesia Untuk Ekonomi Berdaya

Kapal Tol Laut untuk mengangkut komoditas minyak goreng. (dok. hubla.dephub.go.id)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaya dan berdaulat secara ekonomi dengan transportasi laut yang selamat dan aman.

Komitmen ini disampaikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha dalam rangka memperingati Hari Menara Suara Nasional pada 22 September dan Hari Maritim Nasional pada 23 September 2022.

“Tugas kami adalah menyediakan transportasi laut yang selamat, aman, nyaman, efektif, efisien dan tepat sasaran agar transportasi laut ini dapat menjadi pilar yang dapat menggerakkan roda perekonomian dan memperlancar distribusi logistic, serta mobilisasi masyarakat,” katanya.

Menghubungkan Indonesia dengan transportasi laut berkeselamatan,

Dirjen Arif menambahkan, saat ini Indonesia memiliki 285 Menara Suar (Mercusuar) yang dikelola 25 Kantor Distrik Navigasi.

Menara suar merupakan salah satu Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) penunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas pelayaran.

“Keberadaan menara suar sangat vital bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan, karena fungsi utamanya adalah menjaga keselamatan pelayaran sesuai dengan tema hari Menara Suar tahun ini, yakni Cerlang Suar Wujudkan Keselamatan Pelayaran Indonesia,” jelasnya.

Baca juga :   DJKA Ambil Langkah Cepat Pencegahan Insiden Perlintasan Sebidang

Menurut Dirjen Arif, pada momentum Hari Menara Suar yang ke-8 ini diharapkan semua pihak dapat terus, mengingat betapa pentingnya mewujudkan pelayaran dan transportasi laut yang berkeselamatan.

Selain itu, menara suar juga merupakan salah satu komponen dalam penyelenggaraan keamanan Negara, karena keberadaaanya mempertegas dan memperkuat batas wilayah NKRI.

Dirjen Arif menurutkan, seiring dengan semangat penguatan karakter kemaritiman Indonesia dalam upaya mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia, maka pengakuan dan perwujudan apresisasi terhadap Menara Suar dan Petugas Menara Suar melalui penetapan Hari Menara Suar nasional dipandang sangat penting untuk dilakukan dalam momentum ini.

Oleh karenanya, dia berharap perayaan Hari Menara Suar ini diharapkan tidak hanya dirayakan oleh Unit Pelaksana Teknis Distrik Navigasi, tapi juga oleh seluruh masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya Menara Suar dalam meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan maritim di seluruh wilayah perairan Indonesia.

Baca juga :   KAI Sosialisasikan Kembali KA Batara Kresna

Hari Menara Suar ini juga diharapkan dapat meningkatkan peran serta masyarakat untuk mensosialisasikan keberadaan dan manfaat SBNP, meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah, mitra kerja dan instansi terkait, serta memberi apresiasi dan mendorong semangat para Penjaga Menara Suar (PMS).

“Yang tidak kalah penting adalah kita harus mengapresiasi pengabdian para Penjaga Menara Suar yang tidak kenal lelah dan menyerah dalam menjalankan tugasnya meskipun lokasi dan akses menara suar tidak mudah dijangkau,” ungkapnya.

Menara suar pertama di Indonesia dibangun pemerintah kolonial Hindia Belanda pada Abad XIX untuk keperluan bernavigasi kapal-kapal Belanda yang banyak keluar masuk Indonesia pada masa itu.

Menara Suar Pulau Breueh (Pulau Beras) di Utara Pulau Weh Aceh merupakan landmark pertama bagi kapal yang memasuki Indonesia dari Utara Selat Malaka.

Selanjutnya, berdiri sejumlah Menara Suar lain di sepanjang jalur pelayaran Hindia Belanda, salah satunya adalah Menara Suar Pulau Lengkuas di Bangka Belitung yang kini menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia. B

 

Komentar