Kemenhub Evaluasi Kedatangan Internasional Dan Domestik Di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Jalur pemeriksaan kelengkapan dokumen penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai, Bali. (dok. istimewa)

Sejak dibukanya pintu masuk (entry point) ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 7 Maret 2022 telah terjadi peningkatan kedatangan pelaku perjalanan internasional dan domestik.

Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (DJPU Kemenhub) Novie Riyanto, peningkatan jumlah kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai ini diantaranya karena pelonggaran persyaratan menuju Bali (Visa on Arrival).

“Penerbangan ke Bali juga ada penambahan rute penerbangan dan diberlakukannya kebijakan relaksasi karantina,” ujarnya saat rapat evaluasi kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) di Bandara I Gusti Ngurah Rai bertempat di Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Bali pada Senin (14/3/2022).

Saat ini, maskapai yang telah beroperasi melayani rute penerbangan internasional, yaitu Garuda Indonesia rute Narita-Denpasar, Singapore Airline rute Singapura-Denpasar, Scoot rute Singapura-Denpasar, dan Jet Asia rute Singapura-Denpasar.

Selain itu, ada tiga rute penerbangan internasional baru yang akan beroperasi, seperti Garuda Indonesia rute Sidney-Denpasar, KLM rute Singapura-Denpasar dan Malaysia Airline rute Kualalumpur-Denpasar.

“Ke depannya, pada periode summer akan dibuka lagi 10 rute penerbangan internasional baru di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Keempat rute telah mendapat persetujuan dan enam rute lainnya sedang dalam proses,” tutur Novie.

Baca juga :   Kemenhub Lakukan Pengaturan Penerbangan Kepulangan Delegasi KTT G20

Dalam waktu dekat, dia menambahkan, menyusul maskapai penerbangan AirAsia rute Kuala Lumpur-Denpasar dan Batik Air rute Singapura-Denpasar akan mendarat di Bali,” katanya.

Penerbangan yang sedang mengajukan proses pengajuan pengaktifan rute penerbangan, yaitu Jetstar rute Melbourne-Denpasar, AirAsia rute Singapura-Denpasar, Turkish Airlines rute Istanbul-Denpasar, Qantas rute Melbourne-Denpasar, Virgin Australia rute -Denpasar, dan Emirates rute Dubai-Denpasar.

Dirjen Novie menuturkan, secara umum Bandara I Gusti Ngurah Rai telah siap menerima kedatangan internasional baik dari sisi fasilitas maupun kapasitas.

“Alur kedatangan internasional mencakup beberapa tahapan mulai dari pemeriksaan dokumen kesehatan dan keimigrasian,” ungkapnya.

Selain itu, untuk menghindari kerumunan pada saat pengisian Electronic Costum Declaration (EDC), maka area Bea Cukai akan memperluas cakupan wi-finya.

Dirjen Novie mengingatkan, peningkatan jumlah kedatangan internasional, harus sejalan dengan penerapan protokol kesehatan yang berlaku, baik saat pre-flight, in-flight dan post flight.

Jadi, lanjutnya, masing-masing pemangku kepentingan penerbangan harus mengawasi dan melakukan pengecekan pelaksanaannya di bandara.

Bagi PPLN Warga Negara Asing (WNA) agar menyiapkan persyaratan kartu vaksin Covid-19 dosis kedua, hasil negatif tes RT-PCR di negara asal, mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan e-HAC Indonesia, bukti konfirmasi pemesanan dan pembayaran paket wisata/penginapan minimal empat hari di Bali, visa kunjungan atau izin masuk sesuai ketentuan peraturan perundangan, dan bukti kepemilikan asuransi kesehatan minimal US$20.000.

Baca juga :   PTDI Ekspor Pesawat NC212i ke Thailand

Untuk mengantisipasi peningkatan terhadap antrian wisatawan dari 23 negara Visa on Arrival, yang masuk ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, maka akan disiapkan hotel bersertifikasi Cleaning, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).

Untuk penerbangan domestik, pergerakan penumpang mengalami peningkatan pada pekan kedua sebesar 11%. Adanya peningkatan ini, penggunaan aplikasi PeduliLindungi di semua tempat strategis dan umum, tetap dilakukan dalam rangka melakukan tracking setiap pergerakan orang.

“Saya berharap, agar terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi untuk mengantisipasi jumlah flight dan pax yang akan bertambah, sehingga terjaga keseimbangan kegiatan pariwisata dengan kesehatan, serta hospitality dengan pemenuhan ketentuan protokol kesehatan,” kata Dirjen.

Hadir pada rapat evaluasi kedatangan PPLN dan PPDN tersebut perwakilan dari GM Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bali, Bea Cukai, Kadis Ops Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Satgas Covid-19 Bali, Ketua AOC, Garuda Indonesia, Otoritas Bandar Udara Wilayah IV dan stakeholder penerbangan lainnya. B

 

Komentar