KAI Dan Unhas Kerja Sama Persiapan Pengoperasian KA di Sulsel

Penandatanganan MoU oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo dan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa di Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (3/6/2022). (Istimewa)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulawesi Selatan tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan serta Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia.

Penandatanganan MoU itu dilakukan oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo dan Rektor Unhas Jamaluddin Jompa di Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (3/6/2022).

Menurut Didiek, kolaborasi dua lembaga tersebut sangat penting dengan maksud sebagai komitmen dan landasan untuk melaksanakan kerja sama kedepannya.

“Hal ini juga dikarenakan Unhas merupakan stakeholder perkeretaapian di bidang akademika yang dibutuhkan KAI untuk bersama-sama membangun ekosistem baru dan perubahan budaya masyarakat dalam bertransportasi,” ujarnya.

Transportasi Kereta Api (KA) di wilayah Sulsel sudah ada sejak tahun 1923. Jalur sepanjang 47 km rute Pasarbutung-Takalar dioperasikan oleh Staatstramwegen op Celebes (STC) yang merupakan operator KA Hindia Belanda.

Baca juga :   Dirjen Hubdat Kampanyekan Keselamatan Jalan di Sumsel

Namun, Didiek menambahkan, jalur tersebut diberhentikan operasionalnya pada 1930, karena adanya krisis ekonomi yang melanda dunia saat itu.

“Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berencana mengoperasikan KA Makassar-Parepare tahap I yang menghubungkan Marros-Barru sepanjang 71 km,” jelasnya.

Didiek menuturkan bahwa proyek Jalur KA Makassar-Parepare tersebut merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Dengan rencana pengoperasian KA itu, maka kami bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin untuk melakukan kajian atau studi dan seluruh evaluasi yang diperlukan untuk memastikan kereta api ini dapat beroperasi secara sustainable di Makassar, baik dari segi angkutan penumpang dan barang,” katanya.

Didiek berharap studi atau kajian yang akan dilakukan ini dapat segera tereksekusi dan tim bersama dapat fokus melaksanakan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam rangka persiapan pengoperasian kereta api di Sulsel.

Baca juga :   Pelonggaran Prokes Perjalanan Dalam Dan Luar Negeri Jadi Titik Kebangkitan Sektor Transportasi

Sementara itu, Rektor Unhas Jamaluddin Jompa menuturkan bahwa kerja sama yang akan dilakukan antara Unhas dan KAI merupakan bentuk perhatian dan dukungan yang serius terhadap perkembangan proyek pembangunan kereta api di Sulsel.

“Ini adalah kesempatan dan awal yang baik bagi Unhas, untuk itu kami siap berkontribusi dan berkolaborasi seoptimal mungkin. Banyak hal yang harus kita persiapkan bersama guna mewujudkan impian masyarakat Sulawesi Selatan untuk menikmati fasilitas kereta api sebagai alternatif moda transportasi yang aman dan nyaman,” tuturnya. B

 

Komentar