PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Perum Perumnas akan membangun stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line baru bernama Stasiun Lumpang Parayasa.
Lokasi stasiun baru ini nantinya akan berada di antara Stasiun Parung Panjang di Kabupaten Bogor dan Stasiun Cilejit, Tangerang.
Rencana pembangunan itu disepakati pada seremoni penandatangan komitmen yang dilakukan oleh Mohamad Risal Wasal Selaku Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro dan Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo yang juga disaksikan oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Isma Yatun di Kantor Pusat BPK, Jakarta.
Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro menjelaskan, pembangunan stasiun ini dilakukan seiring dengan pengembangan kawasan hunian Samesta Parayasa di Parung Panjang, Bogor oleh Perumnas.
Menurutnya, pembangunan stasiun ini dilakukan guna mendukung mobilitas penghuninya maupun masyarakat sekitar, memaksimalkan potensi, serta nilai tambah berupa aksesibilitas dan konektivitas.
“Bersama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, PT KAI dan Perum Perumnas bersinergi untuk membangun dan mengembangkan Stasiun Lumpang Parayasa guna meningkatkan akses dari dan menuju Samesta Parayasa dan sekitarnya,” jelas Budi.
Stasiun KRL baru yang diberi nama Stasiun Lumpang Parayasa nantinya berada di antara relasi Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Cilejit.
Stasiun Lumpang Parayasa akan memberikan opsi dalam mobilitas yang baru bagi masyarakat sekitar kawasan Parung Panjang.
Budi menegaskan, kehadiran Stasiun Lumpang Parayasa yang terkoneksi dengan Samesta Parayasa diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan produktivitas masyarakat dengan mempersingkat waktu tempuh dari dan menuju Jakarta.
“Kami yakin adanya stasiun baru ini dapat menjadi nilai tambah pada hunian kami yang dapat memberikan multiplier effect tidak hanya bagi para penghuni namun juga masyarakat sekitar,” katanya.
Adapun, secara keseluruhan Perumnas telah melakukan pengembangan kawasan perumahan di Parung Panjang Bogor dengan total seluas 600 hektare atau setara lebih dari 34.000 jiwa pada lima sektor kawasan yang dibangun, dengan Samesta Parayasa seluas 200 hektare merupakan pengembangan terakhir pada sektor lima yang sedang dikerjakan. B