Memasuki tahun 2023, Dodiek Setyono melayani masyarakat Tapak Tuan dengan semangat baru. Penerbangan di Bandara Teuku Cut Ali kembali beroperasi setelah sempat terhenti dari tahun 2018.
Maka dari itu, menurut lulusan Teknik Elektro tahun 2009 ini, aktivitas pelayanan bandara Teuku Cut Ali ini membuat semua pihak yang berhubungan dengan operasional bandara menjadi seperti memiliki energi baru.
“Kami berharap penerbangan dari dan ke Tapaktuan tidak hanya membawa penumpang dalam jumlah banyak dan bertambah rute penerbangan, serta jadwal penerbangannya, tapi juga membawa kargo untuk kebutuhan masyarakat Aceh Selatan,” ujarnya.
Pria kelahiran Blitar, Jawa Timur ini meyakini dengan semangat baru melayani seluruh stakeholder yang ada di Bandara Teuku Cut Ali akan membuat suasana baru dalam pelayanan, sehingga menjadi lebih optimal dalam melayani stakeholders.
Dodiek menjelaskan bahwa keberadaan Bandara Teuku Cut Ali pun menjadi tumpuan bagi kawasan pengembangan pertanian untuk wilayah Aceh bagian Selatan.
Bahkan, lanjutnya, dengan adanya bandara maka para wisatawan berpotensi mengunjungi Aceh Selatan untuk menikmati keindahan alam di wilayah yang berjarak sekitar 434 km dari Kota Bandara Aceh ini.
Kemampuan Dodiek sebagai Kabandara di bidang elektronik dan teknik komputer akan sangat mendukung pekerjaannya, karena era digitalisasi mengharuskan seorang pemimpin memiliki berbagai inovasi sebagai upaya memajukan tempatnya mengabdi.
Apalagi di era digital saat ini membutuhkan kolaborasi dan sinergi untuk bersama-sama memajukan wilayah sekitar dengan mengembangkan sarana, serta prasarana transportasi yang ada, seperti di Bandara Teuku Cut Ali ini. B