Jateng Akan Buka Peluang Penerbangan Perintis di Beberapa Wilayah

Inaugural Flight Susi Air Rute Semarang - Karimunjawa, Jawa Tengah. (dok. jatengprov.go.id)
Bagikan

Penerbangan perdana untuk rute Kota Semarang – Karimunjawa Kabupaten Jepara menjadi momentum untuk menumbuhkan perekonomian baru.

“Ini bukti komitmen untuk menumbuhkan ekonomi wilayah kita agar merata, pulau-pulau terluar daerah kita akan dikoneksikan dengan adanya suatu penerbangan,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat Inaugural Flight Susi Air Rute Semarang – Karimunjawa di Terminal Keberangkatan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, baru – baru ini.

Dia menjelaskan, akan mengkaji ulang peluang pembukaan penerbangan perintis di beberapa wilayah Jawa Tengah (Jateng), apalagi di beberapa daerah sudah terdapat bandara – bandara kecil, seperti di Blora, Purbalingga dan Cilacap.

Penerbangan perintis ini nantinya diproyeksikan untuk mendukung status Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani untuk penumpang dan logistic dan status Bandara Internasional khusus haji Adi Soemarmo, yang izinnya sudah disetujui pemerintah pusat.

Upaya memperbanyak rute penerbangan perintis itu juga sebagai jawaban dari maskapai Susi Air, yang siap untuk menyediakan penerbangan ke beberapa daerah.

“Sacara tidak langsung, ini menegaskan kehadiran negara dalam mempercepat investasi,” jelasnya.

Untuk mengembangkan bandara – bandara tersebut, Gubernur Luthfi akan menggandeng seluruh pihak, di antaranya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badna Usaha Milik Negara (BUMN), juga pelaku usaha, seperti Hipmi dan Kadin.

Pasalnya, Gubernur Luthfi menambahkan, kunci bergeraknya investasi dan pertumbuhan ekonomi adalah kecepatan dan kemudahan transportasi.

Dia menyebutkan, penerbangan perintis itu akan mendukung kerja sama dengan provinsi lain yang sudah dilakukan, misalnya dengan Kepulauan Riau, Maluku Utara dan Lampung, terutama terkait pengembangan pariwisata.

“Di Kepulauan Riau itu ada event organizer (EO) untuk kegiatan internasional, kita akan bawa ke sini. Tugas Gubernur, Bupati dan Wali Kota adalah manajer marketing, serta Jateng itu menarik,” ungkapnya.

Sementara itu, pemilik maskapai Susi Air Susi Pudjiastuti mengatakan, Susi Air mempunyai komitmen untuk terus membuka isolasi wilayah – wilayah pulau terluar. Bukan hanya di luar Pulau Jawa, melainkan juga di dalam Pulau Jawa, karena waktu tempuh perjalanan atau konerksi antardaerah di pulau Jawa, ada yang bisa sampai delapan jam.

“Adanya breakthrough transportation ini, dengan udara akan mempercepat, seperti ke Karimunjawa hanya satu jam dari Semarang, kalau kapal laut bisa delapan jam dan kalau ada ombak besar tidak bisa lewat,” ujarnya.

Susi mencontohkan, jarak tempuh antara Semarang – Cilacap jika menggunakan transportasi darat masih memakan waktu kurang lebih empat jam hingga lima jam perjalanan dengan mobil.

Menggunakan penerbangan langsung, dia menambahkan, dapat mempercepat waktu dan mengundang investor dating, karena lebih mudah dijangkau.

“Kebanyakan orang – orang penting itu, yang tidak banyak dimiliki adalah waktu. Uang banyak untuk mereka investasikan. Modal besar, tapi waktunya tidak banyak. Breakthrough flight ini juga dapat menghidupkan ekonomi dan pariwisata,” jelasnya.

Dia menuturkan, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani sah menjadi bandara internasional, kalau memiliki banyak feeder dapat untuk masuk ke rute – rute kecil.

Bahkan, kata Susi, keberlanjutannya juga dapat bisa terjaga dan maskapai Susi Air siap apabila Pemprov Jateng membutuhkan lebih banyak penerbangan perintis.

“Kalau Karimunjawa – Semarang butuh empat hingga lima penerbangan per hari kita siap. Mau Semarang – Cilacap kita siap. Tentu dengan dukungan seluruh jajaran Pemprov Jateng dan Ahmad Yani Airport,” ujarnya.

Menurut rencana, maskapai Susi Air juga emlayani penerbangan Yogyakarta – Semarang. “Tadi saya coba cuma 30 menit kalau pakai mobil masih dua jam hingga tiga jam. Kami siap menerbangi semua kota/kabupaten di Jateng, ke Ibu Kota Jateng,” ungkap Susi. B

 

 

 

 

 

Komentar

Bagikan