Investor asal Tiongkok berkeinginan untuk menjadikan Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung sebagai pelabuhan sentra ekspor batu bara se-Pulau Sumatra.
Menurut Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung sangat menyambut baik niat investor tersebut untuk menjadikan Pelabuhan Belinyu sebagai sentra ekspor batu bara yang ada di Pulau Sumatra.
Lokasi Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu berada di bagian Barat Laut Pulau Bangka dan awalnya difungsikan sebagai salah satu pelabuhan masuk ke Pulau Bangka.
“Kapal barang yang akan menuju ke daerah lain dari Pulau Bangka, akan singgah di Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu untuk bongkar muat barang,” katanya.
Fungsi Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu kemudian berubah menjadi tempat pemberhentian kapal penumpang dengan dukungan dermaga kayu dengan panjang sekitar 50 meter.
Hidayat menjelaskan, saat ini investor asal Tiongkok ini sudah dua kali melakukan peninjauan untuk pembangunan pelabuhan berskala internasional di Belinyu Kabupaten Bangka, sebagai bentuk keseriusan perusahaan China Communications Construction Community (CCCC) untuk membangun pelabuhan ekspor impor di daerah ini.
Perusahaan CCCC asal Tiongkok ini akan menginvestasikan Rp10 triliun untuk membangun pelabuhan internasional di Belinyu dengan sejumlah fasilitas, seperti galangan kapal, kontainer, cold storage, dan pergudangan.
“Investor ini menginginkan seluruh batu bara yang di Pulau Sumatra masuk ke pelabuhan ini dan selanjutnya baru diekspor ke luar negeri lewat Pelabuhan Belinyu,” jelasnya.
Menurut Hidayat, perusahaan CCCC ini sudah dikenal di Indonesia dan mudah – mudahan pembangunan Pelabuhan Internasional Belinyu segera terealisasi, guna mempercepat pemerataan pembangunan dan perekonomian masyarakat di Pulau Bangka.
“Apabila pelabuhan ini terwujud, maka Belinyu berhak mengajukan daerahnya sebagai Kabupaten Bangka Utara, karena sudah memiliki pusat perdagangan internasional, industri dan pariwisata di Kepulauan Babel ini,” ungkapnya.
Dia menambahkan Pemprov Kepulauan Babel juga akan mengusulkan Kecamatan Belinyu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri dan pariwisata, karena daerah ini tidak hanya memiliki sumber daya alam yang berlimpah, tetapi juga memiliki keindahan alam, pantai dan sejarah yang eksotik.
“Potensi industri, perdagangan, pariwisata dan lainnya di Belinyu ini sangat besar, apalagi daerah ini akan didukung dengan pelabuhan berskala internasional,” ujarnya. B