Investor Tiga Negara Incar Proyek LRT Bali

Penumpang tengah keluar dari pintu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (dok. kemenparekraf)

Sejumlah investor asing dari tiga negara sudah menaruh perhatian terhadap pembangunan Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu (LRT) di Bali yang akan menghubungkan jalur Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Canggu.

Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, untuk proyek pembangunan LRT Bali sudah bisa melakukan groundbreaking tahun 2023.

“Walaupun studinya sudah ada juga, tapi dengan mempertajam studi itu, karena kalau itu tidak dilakukan, maka 2026 itu kita akan bisa stuck tiga jam di airport,” katanya dalam agenda Peluncuran Buku dan Perayaan Ulang Tahunnya ke-76 di Samisara Grand Ballroom, Sopo Del Tower Jakarta, Kamis (28/9/2023).

Menurut Menko Luhut, sejumlah investor yang menaruh perhatian pada proyek tersebut berasal dari Korea Selatan, Jepang dan China.

Namun, dia menegaskan bahwa para investor juga diharapkan membawa satu added value lebih, yakni transfer teknologi untuk membantu perkembangan pengetahuan Indonesia.

Baca juga :   Hotel Pomelotel Patra Kuningan dengan Brownies dan Sop Buntut Diminati Tamu

“(Investor) ada, sangat ada, yang jelas ada Korea, Jepang, China. Yang mana saja asal mau transfer teknologi, cepat dan murah. Jadi kita tidak preference, yang penting cepat, kredibel dan mau transfer teknologi. Kita berharap tahun depan bisa groundbreaking,” ungkapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menko Luhut menuturkan, juga sudah menginstruksikan agar pihaknya dan Kementerian Perhubungan mengadakan rapat teknis untuk melakukan studi LRT di Bali.

Sebelumnya, Menko Luhut mengatakan, Presiden Jokowi memutuskan untuk melanjutkan studi proyek LRT Bali.

Dia menjelaskan, studi untuk proyek tersebut sebenarnya sudah lama dilakukan, tapi terhenti karena pandemi Covid-19, maka sekarang kini pemerintah ingin melanjutkannya.

“Kita berharap ground breaking itu early next year, awal tahun depan kita bisa ground breaking, karena itu studinya lama dilakukan, tapi terhenti Covid-19,” ujar Luhut di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (27/9/2023).

Baca juga :   Angkasa Pura Properti Buka Seleksi Mitra Strategis Kembangkan Kawasan YIA

Oleh karena itu, dia menambahkan, pemerintah ingin melanjutkan proyek LRT Bali, apalagi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali diperkirakan melayani 24 juta penumpang pada tahun 2026.

“Kita hidupkan lagi karena kalau tidak dilakukan itu tahun 2026 itu Airport Ngurah Rai akan stuck, karena penumpang akan 24 juta orang pada waktu itu,” ujar Menko Luhut.

LRT Bali bakal membentang sepanjang 20 km dari Bandara I Gusti Ngurah Rai sampai ke Canggu.

Mengenai tarif yang diusulkan sekitar US$1 hingga US$2 atau sekitar Rp15.000 sampai dengan Rp31.000 dengan perhituungan kurs sebesar Rp15.500. B

Komentar