
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Maya Watono menegaskan bahwa seluruh persiapan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 telah selesai 100%.
Ajang balap motor kelas dunia ini akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 3 – 5 Oktober 2025.
“Laporkan, izin laporkan, Pak Menteri, bahwa persiapan sudah 100%. Para riders sudah mulai berdatangan di Jakarta dan memulai Riders Parade di hari Rabu, 1 Oktober,” ujar Maya dalam konferensi pers di Kantor Kemenpora Jakarta.
Menurutnya, MotoGP tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga momentum strategis dalam mendorong sports tourism Indonesia.
Perhelatan internasional ini dinilai membawa manfaat sosial dan ekonomi, baik bagi masyarakat NTB maupun bangsa secara keseluruhan.
“Ini adalah momentum strategis untuk sports tourism yang memberi manfaat bagi masyarakat lokal, sekaligus menjadi bagian dari nation branding yang menampilkan Indonesia ke mata dunia,” tutur Maya.
Data yang dipaparkan InJourney menunjukkan, MotoGP Mandalika memiliki daya tarik global yang besar dengan jangkauan siaran mencapai 200 negara dan disaksikan lebih dari 7,7 juta pasang mata.
Indonesia bahkan mencatat persentase pengelolaan MotoGP tertinggi di dunia, yakni 23,8%.
InJourney melaporkan bahwa ajang MotoGP Mandalika memberikan dampak ekonomi signifikan, dengan perputaran uang mencapai Rp4,8 triliun.
Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) juga mengalami peningkatan omzet rata – rata sekitar 30% hingga 50%, sedangkan kunjungan wisatawan meningkat hingga 61% selama penyelenggaraan.
“Year-on-year growth dari event internasional ini sangat luar biasa, rata-rata 98 persen per tahun, jauh di atas rata – rata nasional. Artinya, MotoGP benar – benar menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Acara MotoGP Mandalika 2025 juga menjadi bukti nyata pemberdayaan masyarakat lokal.
Sebanyak 2.073 relawan (volunteer) asal NTB terlibat langsung dalam penyelenggaraan, termasuk menjadi Marshal resmi.
“Kalau dulu marshal harus didatangkan dari Spanyol atau Eropa, sekarang semua marshal adalah putra – putri NTB. Bahkan, sudah ada yang mengekspor talent hingga ke Jepang dan negara lain. Ini adalah legacy yang membanggakan,” jelas Maya.
Selain itu, pihak InJourney memastikan seluruh aspek pelaksanaan akan menonjolkan kearifan lokal.
Mulai dari penyambutan di bandara, perjalanan menuju Mandalika, hingga dekorasi sirkuit akan memadukan unsur budaya NTB.
Direktur Utama InJourney juga mengapresiasi dukungan seluruh pihak, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Provinsi NTB, pemerintah daerah, sponsor, serta sektor swasta yang telah bergotong royong menyukseskan ajang ini.
“Kalau tidak dengan gotong royong lintas pemangku kepentingan, tidak mungkin MotoGP bisa berjalan sukses. Ini adalah kerja bersama untuk kebanggaan Indonesia,” ungkapnya. B