
Bencana hidrometeorologi basah di sejumlah daerah masih mendominasi kejadian di tengah pergantian musim.
Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh BNPB, tercatat peristiwa banjir dan angin kencang terjadi di beberapa daerah. Berikut ini pantauan bencana pada Jumat (23/5).
Sebanyak enam desa di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah dilanda banjir, pada Kamis (10/4) pukul 04.00 waktu setempat.
Banjir dipicu hujan intensitas sedang hingga lebat, serta air kiriman dari Kabupaten Murung Raya dan Barito Utara.
Wilayah terdampak adalah Kecamatan Dusun Hilir meliputi Desa Sungai Jaya, Mahajandau, Batilap, Lehai, Batampang dan Mangkatir.
Sebanyak 2.301 Kepala Keluarga (KK) atau 6.946 jiwa terdampak pada kejadian ini. Kerugian materil di antaranya 1.212 unit rumah, 10 unit fasilitas kesehatan, 27 unit fasilitas ibadah, 26 fasilitas Pendidikan, 5 unit fasilitas umum, 26 akses jalan, 720 hektare lahan pertanian turut terdampak. Tinggi muka air berkisar antara 50 sentimeter (cm) sampai dengan 103 cm.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan berkoordinasi dengan pemerintahan terkait melakukan investigasi daerah rawan banjir, memantau kondisi banjir, evakuasi korban terdampak banjir dan mendirikan Posko Bencana Banjir. Kondisi terkini banjir berangsur surut pada Kamis (22/5).
Beralih ke Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung. Hujan lebat disertai dengan angin kencang menguyur Desa Belilik, Kecamatan Namang.
Sebanyak 14 KK dan 14 unit rumah terdampak pada kejadian ini. TRC BPBD Kabupaten Bangka Tengah melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak terkait, BPBD Kabupaten Bangka Tengah menyerahkan bantuan terpal dan melakukan pemasangan kepada rumah korban yang terdampak. Situasi saat ini masih dalam penangananan tim gabungan.
Kejadian lainnya terjadi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hujan dengan intensitas lebat menyebabkan terjadinya banjir pada Kamis, (22/5) pukul 16.00 WIB.
Tercatat tujuh desa dari tiga kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Klaten Utara meliputi Desa Belangwetan, Karanganom dan Barenglor. Kecamatan Klaten Tengah meliputi Desa Mojayan dan Gumulan, sedangkan Kecamatan Truncuk meliputi Desa Karangpakel dan Kalikebo.
Sebanyak 54 KK terdampak, empat diantaranya mengungsi. Kerugian materil diantaranya 52 unit rumah, dua unit rumah rusak ringan, satu unit fasilitas umum rusak riangan, satu unit tempat usaha rusak ringan, 10 akses jalan, satu trotoar jalan, satu kendaraan roda empat, lima ekor hewan ternak terdampak.
BPBD Kabupaten Klaten melakukan assessment dan pendataan kaji cepat serta melakukan perawatan dan pembersihan saluran air serta drainase secara berkala.
Gubernur Jawa Tengah menetapkan status Siaga Darurat bencana Banjir, Longsor dan Cuaca Ekstrim dengan Nomor. 360/8 Tahun 2024 TMT 15 November 2024 – 31 Mei 2025. Kondisi terkini banjir berangsur surut pada Kamis (22/5).
Menyikapi bencana tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu siap siaga dan waspada.
Meskipun memasuki musim pancaroba, potensi bencana hidrometeorologi tetap perlu diwaspadai. Pantau informasi cuaca dan iklim dari dari laman resmi pemerintah. B