Ini Daftar KA Komersial yang Sediakan 1,5 Juta Kuota Diskon Nataru 2025/2026

Para penumpang tengah bersiap memasuki gerbong kereta api di stasiun. (dok. kai)
Bagikan

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengajak masyarakat memanfaatkan stimulus ekonomi berupa diskon tarif transportasi pada masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026).

Dia menegaskan, program diskon ini tidak hanya membantu masyarakat bepergian dengan lebih terjangkau, tapi untuk menjamin keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran arus transportasi nasional.

“Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan dan mengoptimalkan stimulus ini dalam bepergian pada masa Nataru. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mendorong masyarakat beralih ke moda transportasi umum,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin menyatakan bahwa KAI mendukung penuh kebijakan pemerintah tersebut dengan menerapkan diskon 30% untuk perjalanan kereta kelas ekonomi komersial pada masa libur Nataru 2025/2026.

“Sebagai implementasi penugasan pemerintah, KAI memberikan diskon sebesar 30% untuk 156 KA Reguler dan 26 KA Tambahan. Total kuota yang kami sediakan mencapai 1.509.080 pelanggan, berlaku untuk keberangkatan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026,” jelasnya.

Bobby menambahkan bahwa program diskon ini dirancang untuk membantu masyarakat merencanakan perjalanan akhir tahun dengan lebih mudah, sekaligus mendorong peningkatan mobilitas yang berdampak langsung pada sektor pariwisata dan perekonomian daerah.

“KAI memastikan seluruh layanan tetap prima melalui kesiapan sarana, prasarana, dan pengamanan yang terkoordinasi. Kami ingin masyarakat dapat merayakan liburan, berwisata maupun mengunjungi keluarga dengan aman dan nyaman,” katanya.

Anne menjelaskan bahwa tiket dengan tarif diskon dapat dibeli melalui seluruh kanal penjualan mulai 21 November 2025 hingga 10 Januari 2026, untuk periode perjalanan 22 Desember 2025 sampai dengan 10 Januari 2026.

“Diskon ini tidak berlaku pada tarif khusus dan tidak dapat digabungkan dengan reduksi atau diskon lainnya. Namun tiket diskon tetap bisa dibatalkan dan diubah jadwal sesuai aturan yang berlaku,” tuturnya.

Anne juga menyampaikan bahwa penjualan tiket untuk masa Angkutan Nataru, berdasarkan pantauan pada Minggu (23/11) untuk periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 telah terjual sebanyak 533.411 penumpang atau sekitar 19% dari total 2.767.688 tempat duduk yang disediakan.

“Kuota diskon masih banyak tersedia. Kami mengimbau masyarakat untuk segera melakukan pemesanan lebih awal agar dapat memperoleh harga terbaik dan sesuai dengan rencana perjalanan yang diinginkan. Dengan perencanaan yang matang, liburan Nataru dapat berjalan dengan lebih lancar dan nyaman,” ungkapnya.

Ini daftar KA ekonomi komersial yang mendapatkan diskon transportasi 30%:

  1. KA Malabar relasi Bandung – Malang pergi pulang/pp (KA 67 dan 70).
  2. KA Mutiara Selatan relasi Bandung – Surabaya Gubeng pp (KA 71 dan 72).
  3. KA Senja Utama Solo relasi Solo Balapan – Pasar Senen (KA 73).
  4. KA Fajar Utama Solo relasi Pasar Senen – Solo Balapan (KA 74).
  5. KA Mataram relasi Pasar Senen – Solo Balapan pp (KA 75 dan 76).
  6. KA Lodaya relasi Bandung – Solo Balapan pp (KA 77 dan 80).
  7. KA Sancaka relasi Yogyakarta – Surabaya Gubeng pp (KA 81 dan 88).
  8. KA Gaya Baru Malam Selatan relasi Pasar Senen – Surabaya Gubeng pp (KA 89 dan 90).
  9. KA Jayabaya relasi Pasar Senen – Malang pp (KA 91 dan 92).
  • KA Harina relasi Bandung – Surabaya Pasarturi pp (KA 95, 96, 99, 100).
  • KA Bogowonto relasi Pasar Senen – Lempuyangan pp (KA 103 dan 104).
  • KA Gajahwong relasi Pasar Senen – Lempuyangan pp (KA 105 dan 106).
  • KA Senja Utama Yogyakarta relasi Pasar Senen – Yogyakarta pp (KA 107 dan 108).
  • KA Fajar Utama Yogyakarta relasi Pasar Senen – Yogyakarta pp (KA 109 dan110).
  • KA Sawunggalih relasi Pasar Senen – Kutoarjo pp (KA 111 dan 116).
  • KA Gunungjati relasi Gambr – Cirebon pp (KA 117 dan 120).
  • KA Cakrabuana relasi Gambr – Cirebon pp (KA 121 dan 124).
  • KA Cheribon Fakultatif relasi Gambir – Cirebon pp (KA 125 dan 126).
  • KA Pangandaran relasi Gambir – Banjar pp (KA 127 dan 128).
  • KA Papandayan relasi Gambir – Garut pp (KA 129 dan 130).
  • KA Parahyangan relasi Gambir – Bandung pp (KA 131, 134, 135 dan 136).
  • KA Madiun Jaya relasi Pasar Senen – Madiun pp (KA 143 dan 144).
  • KA Blambangan Ekspres relasi Pasar Senen – Ketapang pp (KA 145 dan 146).
  • KA Singasari relasi Pasar Senen – Blitar pp (KA 149 dan 150).
  • KA Brantas relasi Pasar Senen – Blitar pp (KA 151 dan 152).
  • KA Ranggajati relasi Cirebon – Jember pp (KA 153 dan 154).
  • KA Wijaya Kusuma relasi Cilacap – Ketapang pp (KA 157 dan 158).
  • KA Bangunkarta relasi Pasar Senen – Jombang pp (KA 161 dan 162).
  • KA Gumarang relasi Pasar Senen – Surabaya Pasarturi pp (KA 163 dan 164).
  • KA Dharmawangsa Ekspres relasi Pasar Senen – Surabaya Pasarturi pp (KA 165 dan 166).
  • KA Kertanegara relasi Purwokerto – Malang pp (KA 167 dan 168).
  • KA Malioboro Ekspres relasi Purwokerto – Malang pp (KA 169 dan 170).
  • KA relasi Bandung – Semarang Tawang pp (KA 171 dan 172).
  • KA Menoreh relasi Pasar Senen – Semarang Tawang pp (KA 175 dan 176).
  • KA Tawang Jaya Premium relasi Pasar Senen – Semarang Tawang pp (KA 178 dan 179).
  • KA Kamandaka relasi Cilacap/Purwokerto – Semarang Tawang pp (KA 181, 183, 191, 194, 197).
  • KA Joglosemarkerto relasi Semarang Tawang – Purwokerto – Solo Balapan – Semarang Tawang pp (KA 185, 187, 193, 201, 202).
  • KA Tegal Bahari relasi Pasar Senen – Tegal pp (KA 203, 204).
  • KA Mutiara Timur relasi Surabaya Pasarturi – Ketapang pp (KA 209 dan 210).
  • KA Kaligung relasi Cirebon Prujakan/Brebes/Tegal – Semarang Poncol pp (KA 213-222).
  • KA Sancaka Utara relasi Cilacap – Surabaya Pasarturi pp (KA 233 dan 236).
  • KA Ijen Ekspres relasi Malang – Ketapang pp (KA 233 dan 236).
  • KA Majapahit relasi Pasar Senen – Malang pp (KA 245 dan 246).
  • KA Logawa relasi Purwokerto – Ketapang pp (KA 247 dan 248).
  • KA Jayakarta relasi Pasar Senen – Surabaya Gubeng pp (KA 251 dan 252).
  • KA Kertajaya relasi Pasar Senen – Surabaya Pasarturi pp (KA 253 dan 254).
  • KA Jaka Tingkir relasi Pasar Senen – Solo Balapan pp (KA 255 dan 256).
  • KA Progo relasi Pasar Senen – Lempuyangan pp (KA 257 dan 258).
  • KA Tawang Jaya relasi Pasar Senen – Semarang Poncol pp (KA 259 dan 260).
  • KA Ambarawa Ekspres relasi Semarang Poncol – Surabaya Pasarturi pp (KA 263 dan 266).
  • KA Matarmaja relasi Pasar Senen – Malang pp (KA 269 dan 270).
  • KA Pasundan relasi Kiaracondong – Surabaya Gubeng pp (KA 275 dan 276).
  • KA Batavia relasi Gambir – Solo Balapan pp (KA 7005 dan 7006).
  • KA Lodaya Tambahan relasi Bandung – Solo Balapan pp (KA 7011 dan 7014).
  • KA Brantas Tambahan relasi Pasar Senen – Blitar pp (KA 7015 dan 7016).
  • KA Kertajaya Tambahan relasi Pasar Senen – Surabaya Pasarturi pp (KA 7017 dan7018).
  • KA Tambahan relasi Pasar Senen – Solo Balapan pp (KA 7025 dan 7026).
  • KA Kutojaya Utara relasi Pasar Senen – Kutoarjo pp (KA 7027 dan 7028).
  • KA Kutojaya Selatan Tambahan relasi Kiaracondong – Kutoarjo pp (KA 7029 dan 7030).
  • KA Tambahan relasi Kiaracondong – Surabaya Gubeng pp (KA 7021 dan 7022).
  • KA Tambahan relasi Pasar Senen – Lempuyangan pp (KA 10229 dan 10240).
    KA Pangrango relasi Bogor – Sukabumi pp (KA 223 dan 230).
  • KA Banyubiru Ekspres relasi Semarang Tawang – Solo Balapan pp (KA 231 dan 232).
  • KA Blora Jaya relasi Semarang Poncol – Cepu pp (KA 261 dan 262).
  • KA Banyubiru relasi Semarang Tawang – Solo Balapan pp (KA 267 dan 268).
  • KA Sribilah Utama relasi Medan – Rantau Prapat pp (KA U51 dan U56). B

 

Komentar

Bagikan