
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Pemerintah Inggris memperkuat kolaborasi dalam pengembangan transportasi rendah emisi untuk mendukung terciptanya kota berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kemenhub Djarot Tri Wardhono, Indonesia bersama Pemerintah Inggris resmi meluncurkan Future Cities Program UK – Indonesia Low Carbon Partnership Phase II, sebagai bagian dari inisiatif UK Partnering for Accelerated Climate Transition (UK PACT).
“Program ini merupakan kelanjutan dari Future Cities Phase I yang telah dimulai sejak tahun 2022 dan telah memberikan dampak nyata dalam pengembangan sistem transportasi rendah karbon di berbagai kota di Indonesia,” jelasnya di Jakarta.
Melalui Fase II ini, kerja sama antara Indonesia dan Inggris ditingkatkan untuk mempercepat transisi menuju mobilitas perkotaan yang berkelanjutan, inklusif dan ramah lingkungan.
Dia menuturkan, peluncuran Fase II ini merupakan langkah strategis untuk melanjutkan keberhasilan Fase I, sekaligus mendukung pencapaian target nasional dan global.
“Kami percaya bahwa kolaborasi ini adalah langkah penting untuk menyelaraskan dua prioritas nasional utama, meningkatkan mobilitas perkotaan dan mengatasi tantangan perubahan iklim,” ujarnya.
Dia menegaskan, program itu sejalan dengan prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025 – 2029, yaitu pengembangan transportasi massal rendah emisi, integrasi infrastruktur multimoda dan percepatan adopsi kendaraan listrik dalam angkutan umum.
Menurut Djarot, penting penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), dengan pengembangan SDM adalah fondasi utama dalam mendorong transisi menuju transportasi berkelanjutan.
“Melalui program ini, kami tidak hanya berbicara soal infrastruktur, tapi juga membangun kompetensi SDM yang mampu menyusun kebijakan berbasis data, menghitung emisi secara tepat, dan menjalankan program transportasi nol emisi dengan perencanaan yang matang dan terukur,” katanya.
Program Future Cities Phase II diharapkan dapat memperkuat kemampuan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan transportasi berkelanjutan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Kota – kota, seperti Bandung, Medan, Surabaya, dan Semarang yang tengah mengembangkan sistem Bus Rapid Transit (BRT) dan jaringan kereta perkotaan menjadi fokus dalam upaya ini.
Dengan peluncuran itu, Indonesia dan Inggris kembali menegaskan komitmen bersama dalam mendukung agenda perubahan iklim global, melalui aksi nyata di sektor transportasi yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat urban.
Minister Counsellor Development dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta Amanda McLoughlin memberikan apresiasi atas keberhasilan Fase I dan pentingnya melanjutkan semangat kolaborasi dalam fase berikutnya.
“Kami melihat bagaimana pendekatan berbasis komunitas dan desain infrastruktur yang inklusif telah memberikan dampak nyata di berbagai kota. Kami berharap kerja sama ini akan terus memperkuat transisi transportasi rendah emisi di Indonesia dan memberi inspirasi bagi negara lain di dunia,” ungkapnya. B