
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) terus menunjukkan komitmen terhadap penerbangan berkelanjutan dengan mendampingi Otoritas Penerbangan Sipil Timor – Leste (Civil Aviation Authority of Timor – Leste/CAA TL) dalam penyusunan State Action Plan (SAP) to Reduce CO₂ Emissions from International Aviation.
Pendampingan tersebut menjadi langkah awal bagi Timor – Leste dalam merumuskan SAP pertamanya.
Ketua Tim Kerja Environment, Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Sayuta Senobua menyatakan, kegiatan yang berlangsung 2 – 4 September 2025 di Dili ini merupakan bagian dari SAP Buddy Programme International Civil Aviation Organization (ICAO).
“Program ini mempertemukan negara berpengalaman, seperti Indonesia untuk membantu negara mitra membangun kapasitasnya,” katanya.
Sebanyak 35 peserta dari berbagai pemangku kepentingan di Timor – Leste, terdiri atas regulator, maskapai, bandara, penyelenggara navigasi, penyedia bahan bakar, hingga ground handling, turut berpartisipasi.
Agenda kegiatan mencakup lokakarya interaktif mengenai kerangka kerja lingkungan ICAO, penyusunan SAP, implementasi CORSIA dan pelatihan penggunaan perangkat lunak ICAO, seperti Environmental Benefit Tool (EBT) dan CORSIA CO₂ Estimation and Reporting Tool (CERT).
“Kerja sama ini mencerminkan semangat solidaritas antarnegara anggota ICAO. Indonesia bangga berbagi pengalaman agar Timor – Leste dapat merumuskan SAP yang komprehensif dan efektif, demi mewujudkan penerbangan global berkelanjutan,” jelas Sayuta.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa menuturkan bahwa pendampingan ini menjadi bukti nyata peran aktif Indonesia dalam mendukung upaya global menekan emisi karbon dari penerbangan internasional.
“Kolaborasi ini mencerminkan solidaritas antarnegara anggota ICAO dalam menghadapi tantangan lingkungan. Indonesia bangga dapat mendampingi Timor – Leste menyusun SAP pertamanya, sekaligus berbagi pengalaman dalam mewujudkan penerbangan yang ramah lingkungan, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dari kegiatan asistensi ini, disepakati beberapa hasil penting antara lain penyelesaian draf awal SAP, target penyampaian SAP ke ICAO sebelum Sidang Majelis ke-42, penyusunan Information Paper bersama dan rencana On-the-Job Training bagi tim Timor – Leste di Bali.
Inisiatif ini tidak hanya memperkuat kapasitas Timor – Leste dalam memenuhi standar lingkungan penerbangan internasional, tetapi juga menegaskan peran Indonesia sebagai mitra strategis dan pemain kunci dalam diplomasi penerbangan di tingkat regional maupun global. B