PT Garuda Indonesia Tbk. menyatakan kesiapan untuk melakukan modernisasi armada pesawatnya sebagai salah satu pilar dalam rencana strategis lima tahun maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan menjelaskan, dalam modernisasi armada pesawat, Garuda Indonesia Group berencana menambah 121 unit pesawat pada tahun 2029 untuk maskapai Garuda Indonesia dan Citilink.
“Ini meliputi pesawat baru berbadan ramping untuk rute dengan frekuensi penerbangan tinggi dan pesawat berbadan lebar untuk memperkuat kapabilitas penerbangan jarak jauh,” ujarnya di Jakarta.
Maskapai Garuda Indonesia akan berkolaborasi dengan Boeing dan Airbus terkait modernisasi armada.
Prioritas Garuda Indonesia adalah untuk mendapatkan pesawat yang menawarkan efisiensi bahan bakar, prediktabilitas biaya dan nilai jangka panjang.
Wamildan juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah melibatkan Garuda Indonesia dalam negosiasi tarif antara Indonesia dengan Amerika Serikat yang membantu mempercepat diskusi Garuda Indonesia dengan Boeing.
Secara paralel, Garuda Indonesia memulihkan pesawat – pesawatnya yang grounded dan pemulihan ini mendapatkan dukungan dari Danantara, sekaligus akan memastikan keandalan operasional pesawat.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa komitmen pembelian pesawat Boeing merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat posisi Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional.
Komitmen pembelian pesawat Boeing tersebut merupakan salah satu kesepakatan yang dihasilkan dari negosiasi antara Presiden Prabowo dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait dengan tarif impor. B