Jemaah haji Indonesia repot karena Garuda Indonesia mengubah bandara kepulangan, sehingga belasan ribu orang terdampak keputusan itu.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa akan ada kompensasi bagi semua jemaah yang terdampak, dengan aneka fasilitas disiapkan dalam kompensasi yang dimaksud.
“Ada penyesuaian jadwal dan slot 46 kloter penerbangan pemulangan jemaah haji asal Indonesia yang disebabkan oleh keterbatasan slot di bandara Arab Saudi” kata Irfan dalam siaran resmi, Kamis (27/6/2024).
“Dapat kami sampaikan bahwa Garuda Indonesia terus meningkatkan koordinasi intensif bersama berbagai stakeholder penerbangan haji, khususnya otoritas Bandara Arab Saudi dan Kementerian Agama, katanya.
Adapun komitmen tersebut turut diselaraskan dengan upaya untuk mengoptimalkan mitigasi termasuk penyediaan kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku.
“Pemberiannya kepada seluruh jemaah yang terdampak atas penyesuaian jadwal penerbangan pemulangan jemaah haji ke Tanah Air,” jelas Irfan.
Garuda Indonesia ingin memastikan kelancaran operasional fase pemulangan Jemaah Haji 2024.
Mereka juga berkomitmen untuk melakukan langkah mitigasi dalam mengantisipasi adanya keterbatasan slot penerbangan di bandara Arab Saudi.
Perubahan rute penerbangan 46 kloter gelombang I itu berupa perubahan kepulangan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah diganti ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah.
Irfan menambahkan, pada tahun ini Garuda Indonesia menerbangkan lebih dari 109.156 jemaah.
Untuk menerbangkan termasuk memulangkan ke tanah air diperlukan sekitar 586 kloter penerbangan.
“Kami memahami bahwa penerbangan haji merupakan operasional penerbangan yang kompleks,” ungkapnya.
ole karena itu, Garuda Indonesia telah melaksanakan koordinasi bersama stakeholders pelaksanaan haji jauh-jauh hari dan otoritas bandara menyampaikan bahwa terdapat 68 slot penerbangan tidak dapat dipenuhi sesuai permintaan Garuda Indonesia, mengingat adanya perubahan kebijakan pengaturan slot di bandara Arab Saudi.
Berkenan dengan perubahan tersebut, Garuda Indonesia bersama Kementerian Agama terus melaksanakan negosiasi bersama pihak GACA.
Hingga kini terdapat penyesuaian jumlah slot yang harus disesuaikan turun menjadi sekitar 46 dari 68 slot penerbangan sebelumnya.
Terkait dengan dampak dari penyesuaian jadwal tersebut Garuda Indonesia memastikan bahwa perusahaan berkomitmen untuk bertanggung jawab dengan menyiapkan fasilitas tambahan. Jemaah akan mendapat akomodasi, makanan, dan transportasi yang seluruh biayanya akan ditanggung oleh maskapai.
“Dapat kami pastikan bahwa hingga saat ini Garuda Indonesia terus melaksanakan diskusi dan komunikasi dengan stakeholders penerbangan Haji, termasuk Kementerian Agama dan GACA untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan pemulangan jmaah haji ke tanah air hingga 21 Juli 2024,” katanya.
Berkenaan dengan berbagai masukan dan sorotan yang disampaikan pemangku kepentingan terkait mengenai kelancaran operasional haji, tentunya akan terus melakukan berbagai improvement aspek operasional guna memastikan aspek ketepatan waktu layanan penerbangan haji senantiasa terjaga.
Terakhir, Garuda Indonesia meminta maaf sebagai maskapai yang melayani penerbangan haji dan kini berfokus pada kelancaran pemulangan para jemaah.
“Tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa catatan krusial keterlambatan penerbangan pada keberangkatan sejumlah kloter menuju tanah air,” ungkapnya.
Garuda Indonesia memohon maaf karena tidak memberikan jawaban dan tanggapan mengenai berita yang muncul di publik dan media, karena manajem berupaya untuk meminimalisir polemik berkepanjangan tersebut dan akan lebih memfokuskan diri dalam memastikan proses percepatan corective actions berjalan dengan lancar.
“Melalui kesempatan ini, kami turut menyampaikan permohonan maaf kepada para jemaah haji yang terdampak atas penyesuaian jadwal penerbangan pada fase pemulangan ini, termasuk kepada berbagai stakeholder layanan haji utamanya Kementerian Agama.
“Kami berkomitmen untuk terus memastikan kelancaran operasional penerbangan haji berjalan dengan maksimal khususnya dengan senantiasa mengedepankan aspek keselamatan penerbangan,” ujar Irfan. B