DPR Konsisten Dukung Peremajaan Kapal Pelni

Kapal pelayaran milik Pelni. (dok. pelni.co.id)
Bagikan

PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) menerima dukungan penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui persetujuan pelunasan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran (TA) 2025 sebesar Rp2,5 triliun.

Persetujuan ini disepakati dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR yang dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, belum lama ini.

Dana PMN tersebut akan dimanfaatkan Pelni untuk pengadaan tiga unit kapal penumpang baru yang diperkirakan akan tiba pada awal tahun 2028.

Pengadaan ini merupakan bagian dari penugasan pemerintah kepada Pelni berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan, guna memperkuat konektivitas maritim dan pelayanan transportasi laut di Indonesia.

Direktur Utama Pelni Tri Andayani menyampaikan Pelni berkomitmen untuk mengelola dana PMN dengan penuh tanggung jawab.

“Kami akan menggunakan dana PMN sebaik mungkin untuk memastikan pengadaan kapal penumpang baru berjalan optimal, sehingga dapat mendukung konektivitas antarwilayah dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Andayani menegaskan bahwa pengadaan kapal baru ini akan meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan Pelni, khususnya untuk masyarakat di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP).

Adapun penyaluran dana PMN ini telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) dengan mekanisme setoran modal negara melalui BPI Danantara dan Danantara Asset Management untuk diteruskan kepada Pelni.

Alokasi PMN ini juga telah resmi ditetapkan oleh Menteri Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 235 Tahun 2025 yang mencakup tiga BUMN, salah satunya PT Pelni (Persero).

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya DPR, Menteri BUMN, Menteri Keuangan dan Menteri Perhubungan atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Pelni. Dana ini akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran Pelni sebagai tulang punggung transportasi laut nasional,” tuturnya.

Sebagai informasi, dana PMN tersebut akan digunakan untuk mengganti tiga unit kapal penumpang Pelni yang telah berusia lanjut, yaitu KM Umsini, KM Lawit dan KM Tidar.

KM Umsini buatan Jerman tahun 1985 kini berusia 40 tahun. KM Umsini saat ini sedang menjalani perbaikan di Surabaya setelah mengalami insiden kebakaran di Makassar pada tahun 2024. KM Umsini diperkirakan kembali beroperasi pada Triwulan II/2026.

Kapal lainnya yang akan diganti adalah KM Lawit dibuat pada tahun 1987 dan telah berusia 38 tahun.

Pada tahun 2025, KM Lawit melayani dua rute. yaitu Rute A : Kumai – Surabaya – Sampit – Semarang – Kumai – Semarang – Karimun Jawa – Semarang – Sampit – Surabaya – Kumai.

Rute B : Kumai – Surabaya – Benoa – Bima – Waingapu – Ende – Kalabahi – Kupang – Rote (PP).

Sementara itu, KM Tidar dibuat pada tahun 1986 dan telah berusia 39 tahun yang melayani rute Kijang – Tanjung Priok – Surabaya – Makassar – Bau-Bau – Maumere – Larantuka – Lewoleba – Kupang (pergi pulang/pp).

Penggantian kapal – kapal ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan kualitas layanan transportasi laut Pelni.

Sampai dengan saat ini, Pelni sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pelayaran mengoperasikan 25 kapal penumpang yang melayani 511 ruas dengan 1.359 rute dan menyinggahi 74 pelabuhan.

Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 30 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, dengan kapal perintis menyinggahi 230 pelabuhan dengan total 522 ruas.

Pelni juga mengoperasikan sebanyak 18 kapal rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini, Pelni mengoperasikan delapan trayek tol laut dan satu trayek khusus untuk kapal ternak. B

 

 

 

Komentar

Bagikan