DPKP Siap Kembangkan Penanaman Umbi Jepang di Kabupaten Tangerang

Panen umbi jepang dan umbi rancing di Kelompok Tani Berenuk Desa Kemuning, Kecamatan Legok. (dok. tangerangkab.go.id)

Kabupaten Tangerang bersiap mengembangkan penanaman varietas umbi jepang di kalangan masyarakat dengan pemasarannya yang sangat prospektif hingga ke mancanegara.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Asep Jantika Sutrisno, hasil panen ini nantinya dipasarkan unutk kebutuhan lokal dan juga di ekspor.

“Upaya ekspor dilakukan, karena tidak hanya umbinya yang dapat dimanfaatkan, tapi batang dan daunnya pun juga dapat dimanfaatkan,” katanya saat panen umbi jepang dan umbi rancing di Kelompok Tani Berenuk Desa Kemuning, Kecamatan Legok bersama Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Ciangir Legok.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan Legok, Kordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Caringin Legok dan para Penyuluh Pertanian serta Kepala Desa Kemuning dan Jajaran.

Baca juga :   Peran Strategis Ditjen Hubdat dalam Mendukung Pengendalian Perubahan Iklim

Panen perdana ini dilakukan pada lahan seluas 1,6 hektare dan bekerja sama dengan Lapas Terbuka Cianggir.

Asep menyatakan, siap memfasilitasi dan memberikan sosialisasi tentang umbi jepang ini.

“Dengan dilakukan panen perdana, petani ataupun masyarakat yang akan membudidayakan umbi jepang sudah ada yang siap menerima hasil produksinya, sehingga ubi jepang bisa menjadi salah satu komoditas produksi tani di Kabupaten Tangerang dan kami sangat terbuka untuk memfasilitasinya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Terbuka Cianggir Legok Sugeng Indrawan menjelaskan, tanaman umbi tersebut adalah pengembangan dari tanaman di Lapas Terbuka Ciangir yang juga dikembangkan penanamannya di Desa Taban Kecamatan Jambe, Desa Sodong Kecamatan Tigaraksa, Baros Kabupaten Serang, Ciraras Kota Serang.

Baca juga :   Prediksi Kemenhub Soal Mudik Lebaran 2022

“Saat ini tanaman umbi jepang sedang berproses pengembangannya di Desa Ciangir dan Desa Palasari Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang. Hasil panen produksi rata-rata mencapai 12 ton hingga 15 ton per hektare,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator BPP Caringin Legok Liswan Nurjaman menuturkan, selama masa penanaman dan pendampingan, tanaman tersebut mudah untuk dibudidayakan.

“Masa tanam ubi ini sekitar November 2022 lalu dan masa panen pada 16 Februari 2023, jadi kurang lebih membutuhkan waktu selama tiga bulan. Bagi masyarakat ataupun petani yang ingin membudidayakan varietas umbi ini kami sangat terbuka lebar,” tuturnya. B

 

 

Komentar