Ditjen Hubdat Bahas Penyelesaian Isu Strategis dengan Para Pakar

Kegiatan Coffee Morning Ditjen Perhubungan Darat di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan. (dok. hubdatkemenhub)
Bagikan

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub) membahas penyelesaian sejumlah isu strategis bidang transportasi darat bersama para pakar dalam kegiatan Coffee Morning Ditjen Perhubungan Darat di Kantor Pusat Kemenhub, baru – baru ini.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Aan Suhanan mengatakan dalam sambutannya bahwa saran serta masukan dari para ahli sangat dibutuhkan dalam proses menyelesaikan permasalahan yang ada di sektor transportasi darat.

“Saran dan pendapat para pakar serta komunitas transportasi darat sangat penting untuk kami, karena adanya kompleksitas dan betapa strategisnya transportasi darat yang menunjang perekonomian, sosial, budaya, serta sebagainya, sehingga perlu pengelolaan masalah transportasi darat yang komprehensif,” katanya.

Terdapat sejumlah isu yang dibahas pada kegiatan ini di antaranya isu keselamatan transportasi darat dan kelancaran lalu lintas menjadi hal yang penting dibahas penyelesaiannya, karena menimbulkan kerugian.

“Terkait keselamatan, kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kita ini masih cukup tinggi, data dari Korlantas setiap satu jam ada tiga yang tewas akibat kecelakaan,” jelasnya.

Kemudian, dia menambahkan, masalah kelancaran, kalau melihat data hampir Rp65 triliun kerugian negara akibat kemacetan dan baru 20% masyarakat yang memanfaatkan transportasi umum. “Ini artinya begitu kompleksnya masalah transportasi darat ini.”

Pembahasan berikutnya adalah mengenai peningkatan penggunaan angkutan umum massal yang menjadi solusi mengurangi kemacetan.

Selain itu, juga dibahas penanganan kendaraan lebih dimensi dan lebih muatan dan terkait angkutan berbasis online atau angkutan sewa khusus.

“Saya optimistis dengan road map dan rencana aksi, kita mulai bergerak ke arah perbaikan sistem dan regulasi, sehingga isu kendaraan over dimension over load bisa ditangani,” ungkapnya.

Terkait dengan angkutan berbasis online, kata Dirjen Aan, perlu penanganan yang serius dan kehati – hatian sebelum memutuskan regulasi karena pengaruhnya tidak hanya kepada aplikator, mitra atau pengemudi, tapi juga pada sistem yang ada di ekosistem ojek online.

Selain itu, diskusi berjalan mengenai keselamatan penyeberangan angkutan sungai dan danau, Dirjen Aan menyebut isu ini penting dibahas karena sudah mulai sering terjadi kecelakaan, yang biasanya diawali dengan adanya pelanggaran.

Dia mengatakan bahwa permasalahan ini perlu dilakukan evaluasi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Adapun kegiatan ini dimoderatori oleh akademisi dari Univeristas Trisakti, Yayat Supriyatna dan mengundang sejumlah pakar/akademisi, serta para ketua asosiasi bidang transportasi di antaranya Azas Tigor Nainggolan, Elly Sinaga, Ellen Tangkudun, Danang Parikesit, Yoga Adiwinarto, Agus Pambagio, Djoko Setijowarno, Okto Risdianto Manullang, Tulus Abadi, Agus Taufik Mulyono, serta Ki Darmaningtyas.

Dalam diskusi, para pakar menyoroti kebijakan penanganan kendaraan lebih dimensi dan lebih muatan agar segera diselesaikan.

Kemudian, mendorong penggunaan moda alternatif seperti pengalihan melalui angkutan perairan atau penggunaan kapal RoRo dalam pengangkutan barang untuk mengurangi beban jalan.

Sementara itu, terkait angkutan berbasis aplikasi atau ojek online (ojol), para ahli menekankan pentingnya tata kelola ekosistem transportasi online.

Pasalnya, saat ini transportasi online berkembang besar dan memiliki peran yang strategis dalam konektivitas utamanya pada perkotaan serta jasa pengiriman barang dan makanan.

Diskusi berlanjut dengan membahas peningkatan penggunaan angkutan umum massal, menurut Djoko Setijowarno dan Darmanintyas, Ditjen Hubdat ke depannya harus fokus pada peningkatan angkutan umum, serta mendorong peran daerah dalam implementasi kebijakan.

Kemudian, Yoga Adiwinarto menekankan pentingnya mendorong konsolidasi angkutan umum khususnya yang berbasis listrik sebagai strategi menghemat subsidi, menurunkan emisi serta menjadi upaya pengarusutamaan transportasi publik yang efisien dan berkelanjutan.

Dirjen Aan berharap diskusi yang tercipta dapat memberikan rekomendasi hingga menjadi acuan Ditjen Perhubungan Darat dalam menyusun regulasi terkait transportasi darat ke depannya. B

Komentar

Bagikan