Deck on The Bunker Volume 3, Kustom Cult Kulture Hospitality as Community Hub

Acara Deck on The Bunker Volume 3, Kustom Cult Kulture di Brits Hotel Karawang. (dok. istimewa)
Bagikan

Malam itu, Brits Hotel Karawang berubah menjadi jantung kebudayaan kreatif kota.

Deck on The Bunker Volume 3 (DOTB Vol. 3) dengan tema Kustom Cult Kulture hadir bukan sekadar pameran motor kustom, melainkan pernyataan komitmen nyata hotel untuk memperkuat peran sebagai community hub, ruang kolaborasi antarkomunitas, pelaku Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) dan pemerintah daerah.

Berbagai elemen komunitas berkumpul, seperti klub motor, pelaku ekonomi kreatif (ekraf), local tenant hingga Disparbud Karawang.

Hasilnya adalah sebuah event yang memadukan estetika, edukasi dan ekonomi lokal, serta membesarkan nama Brits Hotel Karawang sebagai pusat aktivitas kreatif.

“Saya percaya hotel bukan hanya tempat menginap. Hotel adalah ruang publik yang bisa memfasilitasi kreativitas dan mendorong ekonomi lokal,” kata General Manager Brits Hotel Karawang N. Zikri ketika ditanya mengenai tujuan acara.

DOTB Vol. 3 menegaskan komitmen kami untuk menjadi rumah bagi komunitas, dari klub motor hingga local tenant agar talenta lokal tampil dan bertumbuh.

Selain itu, DOTB Vol. 3 bukan kerja tunggal, karena Brits Hotel Karawang menggandeng banyak pihak, seperti Der Deine Hair Studio, Playing Fast Paintwork, Puskesmas Motorsaikel, HK Motorworks, Orkes Racun Kastem, Bootsdocs, Bakti Leather, Karawang Mojang Cabut, Superuser, Karawang Thrift Store, dan mendapat dukungan Disparbud Karawang.

Kehadiran tenant lokal tidak hanya memperkaya acara, tetapi juga membuka jalur pemasaran langsung dan kolaborasi produk – jasa antara hotel dan pelaku usaha kreatif.

Kustom Cult Kulture berjalan sukses dengan audience kurang lebih 400 orang. Antuasisme terlihat di semua acara yang disajikan. Terlebih antusiasme di Display Motor Custom yang menarik peserta dari Cikarang, Bekasi, Subang, bahkan Tangerang,” jelas Zikri.

Bahkan, salah satu collaborator bercerita bahwa sejak tahun 2017, belum ada lagi Kontes Custom Motor di Karawang, sehingga acara ini menjadi yang baik sebagai motor penggerak acara, yang serupa kedepannya.

“Kami sangat berterimakasih tidak hanya kepada kolaborator, tetapi juga Disparbud dan IMI. Ini membawa keyakinan lebih bagi Brits Hotel Karawang lebih proaktif menjadi wadah bagi komunitas dan semakin jelas terhubungnya Hotel ke komunitas yang disambut dengan energi yang sama, selaras dengan kampanye Hotel Brits Karawang dengan aksi Hospitality As Community Hub,” tutur Ahmad Diinto Sujiwo, Executive Assistant Manager, sekaligus Chief Project DOTB.

Puncak acara adalah kompetisi motor kustom. Sebagai Person in Charge, Ikram yang juga Executive Housekeeping Manager Brits Hotel Karawang menegaskan tentang aspek profesional dan keselamatan.

“Kami memastikan area display aman, alur pengunjung tertata dan semua standar operasional dipenuhi. Motor – motor yang dipajang adalah karya seni, kami menghormatinya dengan penyelenggaraan yang rapi,” ungkapnya.

Para juri memberi bobot pada kreativitas, teknik dan bagaimana sebuah mesin menceritakan identitas pemiliknya.

Panel juri terdiri dari tokoh – tokoh yang dihormati di dunia motor dan ekraf local, yakni Opik (HK Motorworks), Rully (Puskesmas Motorsaikel), Hari (Ketua IMI Karawang), Bogie (Kabid Pemasaran Disparbud), Handy (Ketua Tim Data & Informasi Pemasaran Disparbud), Bokir (Norton Dua Tiga), dan Ares (Moderator Talkshow).

“Kami menilai dari konsep, pengerjaan dan relevansi budaya kustom lokal. Yang menang bukan hanya soal tampilan, tetapi cerita di balik motor itu. Karena karya bukan hanya soal hasil akhir, tapi soal rasa,” kata Opik HK Motorworks.

Sebagai Ketua IMI Karawang, Hari melihat Deck on The Bunker Vol. 3 sebagai momentum penting untuk memperkuat sinergi antara dunia otomotif dan industri hospitality.

Event ini luar biasa karena menghadirkan nilai yang lebih dari sekadar kompetisi. Ada edukasi, ada kolaborasi dan ada ruang apresiasi bagi komunitas motor. Saya melihat Brits Hotel Karawang memahami bahwa culture otomotif adalah bagian dari gaya hidup masyarakat modern dan mereka berhasil mengemasnya dengan cara yang elegan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hari menambahkan bahwa peran hotel, seperti Brits Hotel Karawang sangat strategis dalam membangun budaya otomotif yang positif.

“IMI selalu mendorong agar kegiatan otomotif tak hanya fokus pada kecepatan, tapi juga pada kreativitas dan tanggung jawab sosial. Brits Hotel telah membuka jalan, dengan menyediakan ruang, dukungan dan wadah yang profesional. Inilah bentuk kolaborasi yang harus dicontoh di daerah lain,” tuturnya.

Hari juga berharap agar Deck on The Bunker menjadi agenda tahunan yang mendapat dukungan lebih luas dari komunitas otomotif nasional.

“Saya yakin DOTB bisa menjadi icon baru di Karawang. Dengan dukungan komunitas, pemerintah dan pihak hotel, event ini bisa menjadi destinasi kreatif otomotif terbesar di Jawa Barat,” ujarnya.

Selain lomba motor custom, DOTB Vol. 3 menampilkan lomba fotografi motor kustom yang memancing kreativitas visual.

Juri foto adalah figur penting di komunitas fotografi: Adrian Prima dan Angga Ardian (pengurus Karawang Photographer Community), serta perwakilan Disparbud, Adhitya (Kabid Ekraf) dan Bogie (Kabid Pemasaran).

“Foto terbaik merekam narasi, tentang pembuat, pemilik dan kultur yang membentuk motor itu,” kata Angga Ardian dari pengurus Karawang Photographer Community.

Menurutnya, acara Deck on The Bunker kali ini seru sekali, dengan konsep culture motor kostum atau bangun ulang motor menjadi bentuk yang berbeda dari pabrikannya, ditambah dengan adanya kontes motor dan fotografi yang bikin semangat pelaku di industrinya untuk menjadikan semakin kreatif mngeluarkan ide – ide industri kreatif di Karawang bener – bener Jawara dan siap dikenal, serta diakui karyanya.

“Paling luar biasa adalah Brits Hotel Karawang sebagai penyelenggara yang luar biasa bisa rangkul komunitas motor dan fotografi untuk meramaikan acara tersebut, sekaligus mendatangkan traffic visual yang amplifies brand Brits melalui unggahan peserta dan jurnalis,” ungkap Angga.

Sementara itu, Senior Marcomm Executive Aa Khaerun Nur Akbar bertanggung jawab atas komunikasi event, khususnya kompetisi fotografi motor kustom.

“Strategi kami memadukan coverage on-site, live updates dan kolaborasi konten dengan tenant, serta komunitas. Hasilnya, jangkauan digital meningkat signifikan, brand Brits Hotel Karawang tampil sebagai host kreatif yang aktif membina komunitas,” ujar Aa Khaerun.

Dalam sesi wawancara, bersama dengan dua pejabat kunci Disparbud Kabupaten Karawang, yaitu Kepala Bidang Ekraf Disparbud Kabupaten Karawang F. Adhitya dan Kabid Pemasaran Disparbud Kabupaten Karawang Bogie memberikan apresiasi tinggi terhadap konsistensi Brits Hotel dalam mendukung kegiatan berbasis komunitas.

Deck on The Bunker Vol. 3 adalah bukti nyata bagaimana sektor swasta ikut berperan dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif di Karawang. Brits Hotel telah menjadi contoh bagaimana industri hospitality bisa melahirkan ruang kolaborasi bagi pelaku local, dari builder motor, fotografer hingga pengrajin kulit,” ujar Adhitya.

Dia menegaskan bahwa acara semacam ini berdampak langsung pada pertumbuhan subsektor ekonomi kreatif, terutama desain produk, kriya, fotografi, dan event organizer.

“Kegiatan seperti ini mendorong sirkulasi ekonomi kreatif yang sehat. Ada aktivitas produksi, promosi, dan konsumsi kreatif yang saling terhubung. Kami di Disparbud melihat inisiatif Brits ini sebagai model kemitraan ideal antara pemerintah dan industri pariwisata,” tambahnya.

Adhitya juga berharap kolaborasi ini terus berlanjut setiap tahun. “Kami akan terus mendukung langkah-langkah kreatif yang berpihak pada pelaku lokal. Brits Hotel telah menegaskan perannya sebagai Community Hub yang menumbuhkan talenta lokal sekaligus memperkuat identitas kreatif Karawang,” tuturnya.

Kehadiran Disparbud Karawang memberi nilai strategis pada acara ini. Kabid Pemasaran Disparbud Bogie dan Kabid Ekraf Disparbud Adhitya, sebagai dua pejabat kunci dari dinas tersebut menambahkan, acara seperti DOTB sangat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekraf daerah.

“Hotel seperti Brits sudah selangkah lebih maju. Mereka membuka ruang bagi komunitas dan pelaku lokal, yang berarti turut menggerakkan ekonomi kreatif Karawang,” ujar Bogie.

Selain itu, keterlibatan Disparbud juga membuka peluang kolaborasi lanjutan, seperti pelatihan UMKM, festival kreatif tahunan dan pameran produk ekraf daerah yang bisa digelar di area hotel.

Wawancara singkat dengan Baim, peserta dan pengunjung mengapresiasi atmosfer yang diciptakan. Bahkan, seorang peserta kompetisi mencatat bahwa Brits Hotel memberi fasilitas yang membuat karya terlihat profesional. “Selain itu, saya bertemu calon pembeli dan mitra kolaborasi.”

Seorang fotografer muda menambahkan, lomba foto memberikan ruang untuk eksperimen gaya, exposure yang saya dapat membantu portofolio saya.

Deck on The Bunker Vol. 3 memosisikan Brits Hotel Karawang sebagai blueprint hospitality as community hub, karena dengan menyatukan komunitas motor, tenant kreatif, fotografer dan pemerintah, hotel menunjukkan bahwa model hospitality dapat menggerakkan ekosistem kreatif lokal, meningkatkan ekonomi, memperluas jaringan dan menumbuhkan brand awareness yang otentik.

“Ke depan, kami ingin DOTB menjadi kalender tahunan yang terus berinovasi, menghasilkan peluang bisnis untuk pelaku lokal dan pengalaman tak terlupakan bagi tamu,” kata General Manager N. Zikri.

Untuk publik yang ingin merasakan suasana kreatif ini atau bermitra pada event selanjutnya, Brits Hotel Karawang semakin menguatkan posisinya, bukan hanya tempat menginap, tetapi rumah komunitas kreatif Karawang.

Maka dari itu, jadikan Brits Hotel bagian dari rencana acara, kolaborasi komunitas atau kunjungan kreatif berikutnya dan untuk informasi partnership, serta kalender acara, maka dapat mengunjungi kanal resmi hotel atau hubungi Tim Marcomm melalui laman https://britshotels.com. sa/B

 

Komentar

Bagikan