Angkutan Biskita Transpakuan Kota Bogor Koridor 5 (K5) dan Koridor 6 (K6) resmi kembali beroperasi mulai Senin (6/10/2025) dengan ketentuan tarif penumpang sebesar Rp4.000.
Biskita Transpakuan K5 melayani rute perjalanan dengan titik pemberangkatan dari Halte Ciparigi – Warung Jambu – Jalan Ahmad Yani – Jalan RE Martadinata – Jalan MA Salmun – Stasiun Bogor.
Sementara itu, Biskita Transpakuan K6 memiliki rute perjalanan dari Parung Banteng – Warung Jambu – Jalan Ahmad Yani – Jalan RE Martadinata – Jalan MA Salmun – Stasiun Bogor.
Terdapat 21 unit armada bus yang dioperasikan pada kedua koridor tersebut.
Rinciannya, sebanyak 11 unit diperuntukkan Koridor 5, sedangkan 10 unit untuk Koridor 6.
Mengenai jadwal layanan Biskita Transpakuan dimulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, rute perjalanan kedua koridor Biskita Transpakuan ini diperluas hingga ke Stasiun Bogor, sehingga dapat mempermudah akses masyarakat yang menuju maupun turun di kawasan stasiun.
“Kenapa ke Stasiun Bogor? Karena setiap hari itu di Stasiun Bogor ada 100.000 penumpang kereta api (KRL) yang pulang pergi dan ini yang harus dilayani dengan sambungan transportasi yang memadai,” ujarnya.
Dedie menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah mengalokasikan dana sebesar Rp13 miliar melalui Anggaran Perubahan Tahun 2025 untuk bisa kembali mengaktivasi layanan Biskita Transpakuan K5 dan K6.
Menurutnya, beroperasi kembali dua koridor tersebut, maka genap melengkapi dua koridor sebelumnya yang telah berjalan.
Total, sudah ada empat koridor Biskita Transpakuan yang telah beroperasi, yakni Koridor 1, Koridor 2, Koridor 5 dan Koridor 6, dengan jumlah armada bus sebanyak 49 unit.
“Jadi secara keseluruhan total Koridor 1, 2, 5 dan 6 di tahun 2026 kita akan lokasikan sekitar Rp56 miliar,” tuturnya.
Wali kota menambahkan bahwa hal ini adalah representasi uang rakyat kembali ke rakyat dalam bentuk transportasi. “Yang kalau menurut saya ini sangat memadai.” B