Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Resmi Layani Penerbangan Internasional

Penerbangan perdana maskapai AirAsia dengan rute Kuala Lumpur - Semarang melalui Bandara Jenderal Ahmad Yani. (dok. kemenhub)
Bagikan

Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang resmi melayani penerbangan internasional, dengan ditandai penerbangan perdana maskapai AirAsia dengan rute Kuala Lumpur – Semarang pada Jumat (4/9/2025).

Penerbangan ini akan beroperasi dengan frekuensi tujuh kali dalam seminggu.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari penetapan 36 bandara internasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas konektivitas, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan memperkuat perekonomian daerah.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan pembukaan kembali rute internasional ini adalah bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperluas aksesibilitas transportasi udara di luar kota – kota besar.

“Pembukaan rute internasional ini diharapkan tidak hanya membuka peluang mobilitas bagi wisatawan mancanegara dan pelaku usaha, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan konektivitas global,” ungkapnya di Jakarta.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam sambutannya pada acara Inaugural penerbangan perdana maskapai Airasia Semarang – Kuala Lumpur di Bandara Ahmad Yani, Semarang turut menyampaikan hal yang senada.

Menurutnya, penerbangan internasional ini akan membuka pintu baru bagi Provinsi Jawa Tengah dalam menjaring wisatawan mancanegara, sekaligus memperluas pasar produk daerah.

“Dengan penerbangan langsung, hal ini akan mempermudah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, meningkatkan sektor pariwisata dan membuat Jawa Tengah semakin dikenal di luar negeri,” jelas Taj Yasin.

Dia menambahkan saat ini sudah ada sebanyak 8.553 penumpang yang akan terbang, baik dari Jawa Tengah maupun dari Kuala Lumpur. “Apakah ada dampaknya?.

Namun, data menunjukkan bahwa pada tahun 2024 ada 593 wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Tengah dan Jumat, 5 September 2025 terbukti ada 8.553 penumpang yang akan terbang, baik dari Jawa Tengah maupun dari Kuala Lumpur.

CEO InJourney Airports Regional IV Rahadian D. Yogisworo menyampaikan optimisme yang sama.

Dia menyebutkan bahwa rute internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani akan memberikan dampak yang signifikan bagi konektivitas Jawa Tengah.

Tahun 2019, sebelum pandemi, Bandara Ahmad Yani melayani hampir 230.000 penumpang internasional.

“Dengan dibukanya kembali penerbangan internasional ini, kami optimistis Semarang dapat kembali menjadi salah satu pintu gerbang utama Jawa Tengah. Harapan kami, penerbangan Kuala Lumpur – Semarang ini menjadi awal dari konektivitas yang lebih luas, termasuk rencana pembukaan rute baru ke Singapura pada November mendatang,” tutur Rahadian.

Dari sisi pariwisata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah Muhammad Masrofi menambahkan bahwa penerbangan internasional akan memberikan dorongan signifikan bagi sektor pariwisata.

“Dengan rute Kuala Lumpur – Semarang yang sudah beroperasi dan rencana maskapai Scoot membuka rute Semarang – Singapura pada akhir 2025, kami optimistis kunjungan wisatawan mancanegara dapat tumbuh hingga 38%, lebih tinggi dibanding peningkatan 28% pada periode 2023 – 2024,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Masrofi, pelaku usaha lokal di sektor pariwisata, jasa dan perdagangan akan mendapat angin segar dari terbukanya kembali akses internasional.

Sejalan dengan itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DPD Jawa Tengah Alex Gunarto, menilai penerbangan internasional langsung dari Semarang akan memperluas pasar wisata.

“Kami sangat menyambut baik dengan adanya penerbangan ini. Akses yang lebih mudah bagi wisatawan mancanegara tentu akan meningkatkan kunjungan ke Jawa Tengah,” ujarnya.

Salah satu wisatawan mancanegara asal London, Inggris, bernama Cameroon, yang ikut dalam penerbangan perdana tersebut mengaku sangat terbantu dengan adanya rute internasional langsung ke Semarang.

Dia mengatakan bahwa pembukaan rute internasional ini dapat mendorong lebih banyak wisatawan asing untuk datang ke Semarang.

“Ini adalah kunjungan kedua saya ke Semarang. Dengan adanya penerbangan langsung, perjalanan saya menjadi jauh lebih mudah dan cepat. Sebelumnya saya harus terbang ke Surabaya lalu melanjutkan perjalanan dengan kereta api, yang tentu memakan waktu lebih lama. Sekarang jauh lebih praktis,” katanya.

Selain Semarang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang juga telah kembali melayani penerbangan internasional sejak 18 Juli 2025 melalui maskapai AirAsia Berhad rute Kuala Lumpur – Palembang dengan frekuensi tujuh kali seminggu.

Penerbangan perdana tersebut mencatat load factor di atas 90%. Selanjutnya, Batik Air Malaysia akan membuka rute Kuala Lumpur – Palembang dengan frekuensi tiga kali seminggu mulai 13 September 2025, disusul Scoot yang telah menjadwalkan pembukaan rute Singapura – Palembang pada Januari 2026.

Selain penerbangan reguler, Bandara SMB II juga melayani penerbangan charter Umrah.

Pada 10 Juli 2025, maskapai Lion Air membuka rute Palembang – Jeddah dengan frekuensi satu kali seminggu, disusul Garuda Indonesia pada 15 Juli 2025 dengan frekuensi dua kali seminggu.

Sejak kembali dibuka, pergerakan penumpang internasional di Palembang menunjukkan tren positif, dengan total 4.481 penumpang pada Juli 2025 dan meningkat signifikan menjadi 10.166 penumpang pada Agustus 2025.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menekankan bahwa Palembang dan Semarang memiliki peran strategis sebagai pintu masuk wisata, sekaligus pusat ekonomi daerah.

“Palembang dan Semarang bukan hanya pintu masuk ke destinasi wisata, tetapi juga pusat ekonomi daerah. Kami berharap momentum ini dapat mendorong peningkatan layanan, memperkuat kolaborasi dengan maskapai dan mengoptimalkan promosi destinasi wisata dan potensi unggulan masing – masing wilayah,” jelasnya.

Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, operator bandara, maskapai penerbangan dan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan standar internasional tetap terjaga, baik dari sisi keselamatan maupun kenyamanan penumpang.

“Kami memastikan standar internasional tetap terjaga, baik dari sisi keselamatan maupun kenyamanan penumpang. Selain itu, kami juga terus mendorong agar rute yang dibuka dapat berkembang secara berkelanjutan,” tutur Menhub.

Dengan beroperasinya kembali penerbangan internasional di Semarang dan Palembang, diharapkan lebih dari sekadar membuka akses wisatawan, momentum ini juga diharapkan memperluas peluang ekspor produk unggulan daerah, menarik investasi asing, serta menumbuhkan perekonomian regional. B

 

Komentar

Bagikan