
Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung untuk memaksimalkan Bandara Internasional Haji Abdullah Sanusi (H.A.S.) Hanandjoeddin sebagai magnet pariwisata Asia.
Hal tersebut disampaikannya Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani dalam Forum Collaborative Destination Development (CDD) yang digelar PT Angkasa Pura Indonesia di Sheraton Belitung Resort, baru – baru ini.
Forum yang mengangkat tema Enhancing Asia Multi-Trip Travel: The Belitung and Palembang Experience ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, maskapai penerbangan internasional, pelaku pariwisata, pengusaha perhotelan, hingga komunitas lokal.
Menurut Gubernur Hidayat, penetapan Bandara Hanandjoeddin sebagai bandara internasional melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2025 menjadi titik tolak penting pengembangan konektivitas dan pembukaan rute baru dari dan ke luar negeri.
“Tugas kami adalah melengkapi segala kekurangan, dari kebersihan, tata kota, birokrasi, infrastruktur, hingga SDM. Bandara kita belum sempurna, tapi semangat kolaborasi antara provinsi dan kabupaten akan menjadi kunci,” tegasnya.
Hidayat menambahkan, penguatan sektor pariwisata tidak bisa hanya bertumpu pada keindahan alam, tetapi juga pada kualitas pelayanan, keamanan, kebersihan dan promosi yang berkelanjutan.
“Jangan sampai bandara internasional kita justru menjadi pintu masuk kejahatan. Maka SDM harus disiapkan dengan baik. Saya juga ingin siswa – siswa lokal dilibatkan dalam pelatihan pariwisata agar mereka bisa jadi tuan rumah yang ramah dan profesional,” jelasnya.
Gubernur Hidayat berharap seluruh pihak berjalan seirama dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang kuat dan berkelanjutan di Belitung.
Sementara itu, CEO Regional III PT Angkasa Pura Indonesia Heru Karyadi menuturkan bahwa transformasi PT Angkasa Pura menjadi Injourney Airports merupakan upaya memperkuat 37 bandara di seluruh Indonesia, termasuk Bandara di Belitung yang kini berstatus internasional.
“Dengan status internasional yang telah ditetapkan, tanggung jawab kita adalah memastikan konektivitas ini benar – benar terwujud. Tidak hanya di atas kertas, tapi sampai maskapai mendarat dan wisatawan datang,” ungkapnya.
Heru mengungkapkan bahwa CDD bukan sekadar forum diskusi, melainkan aksi nyata kolaborasi antarsektor.
Sejumlah maskapai internasional seperti AirAsia, Malaysia Airlines, Singapore Airlines, dan Citylink hadir dalam forum ini untuk menjajaki rute langsung ke Belitung dan Palembang.
Forum CDD ini diharapkan mampu mempercepat terbangunnya konektivitas internasional, membuka peluang investasi, mendorong UMKM dan meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah, khususnya di Belitung, serta Palembang. B