Pemerintah pusat memastikan jadwal operasional untuk jemaah umrah dan haji sudah digariskan, yakni umrah dimulai awal tahun 2026, sedangkan layanan haji menyusul pada tahun 2027.
Maka dari itu, Bandara Internasional Dhoho Kediri, Jawa Timur semakin dekat untuk masuk ke jaringan penerbangan ibadah.
Kepastian tersebut disampaikan Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf, saat meninjau kesiapan bandara bersama jajaran pemerintah daerah, PT Surya Dhoho Investama (SDHI) dan perwakilan sejumlah maskapai asing.
Menurut Irfan, keputusan itu lahir setelah rangkaian pembahasan panjang antara pusat dan daerah, serta aspek teknis tidak lagi menjadi hambatan besar.
“Insyaallah, tahun 2027 untuk pemberangkatan maupun kepulangan jamaah haji sudah bisa dilakukan di Bandara Internasional Dhoho ini,” kata Irfan.
Meski secara teknis Dhoho sudah memenuhi standar untuk penerbangan internasional, Irfan menegaskan masih ada PR non-teknis yang harus dibereskan sebelum haji bisa diberangkatkan dari Kediri.
“Untuk 2026 ini kita sudah putuskan bahwa Dhoho belum bisa dipakai, bukan karena teknis, tapi non-teknis yang harus diselesaikan lebih dulu,” jelasnya.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menilai perkembangan ini sebagai angin segar bagi masyarakat Kediri Raya.
Dia menyebutkan pihaknya akan terus mendukung percepatan agar status embarkasi haji dapat terealisasi sesuai target.
“Berbagai macam dinamika dilalui oleh PT SDHI untuk mencapai status bandara internasional, dan sekarang tinggal persiapan terakhir agar bisa langsung melayani penerbangan dari Kediri menuju Saudi,” tutur Dhito.
PT SDHI selaku pengelola bandara menegaskan mereka sedang memaksimalkan seluruh proses akhir, mulai infrastruktur hingga persiapan pendukung penerbangan ibadah.
“Kami terus mempersiapkan fasilitas dan infrastruktur, termasuk kebutuhan untuk asrama haji serta penerbangan langsung ke Saudi. Insya Allah dalam 1-2 bulan ke depan penerbangan umroh pertama dari Bandara Dhoho bisa mulai berjalan,” tegas Direktur PT SDHI Maksin Arisandi.
Kunjungan kerja ini juga diikuti 28 maskapai asing dari berbagai kawasan, mulai Asia Tenggara, Timur Tengah, Jepang, China, hingga Turki. PT SDHI menyatakan kehadiran mereka sebagai sinyal positif bagi masa depan bandara.
“Lebih dari 80% yang hadir menunjukkan bahwa maskapai asing tertarik melihat posibilitas mereka berbisnis di DHX,” kata Maksin.
Dengan progres yang terus dikebut, Bandara Dhoho diprediksi akan menjadi salah satu pintu baru penerbangan internasional di Jawa Timur, sekaligus opsi keberangkatan jamaah haji dan umrah yang lebih dekat bagi masyarakat Kediri Raya dan sekitarnya. B




