ASDP Ketapang Siapkan Tiga Skenario Operasi Kapal di Libur Akhir Tahun

Lintas penyeberangan Pelabuhan Ketapang - Gilimanuk. (dok. asdp.id)
Bagikan

PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) mempersiapkan tiga skenario operasi kapal feri penyeberangan lintas Ketapang – Gilimanuk selama libur Natal 2025 dan Tahun 2026 (Nataru 2025/2026).

“Tiga skenario yang nantinya akan diterapkan pada libur Natal dan Tahun Baru, yakni normal, padat, dan sangat padat,” ujar General Manajer ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Ardhi Ekapaty di Banyuwangi, Jatim.

Dia menyebutkan bahwa jumlah keseluruhan kapal feri, yang dipersiapkan sebanyak 54 unit.

Menurutnya, pada pola normal sebanyak 28 kapal feri beroperasi dengan 224 trip per hari, pola padat 30 kapal dengan 240 trip dan ketika kondisi sangat padat sebanyak 32 kapal dioperasikan dengan kapasitas 14.864 kendaraan.

“Kapasitas di pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk sekitar 2.370 kendaraan kecil dan didukung pula delapan dermaga serta dua titik zona penyangga yang nantinya ditambah sesuai kebutuhan lapangan,” kata Ardhi.

Sementara itu, angkutan barang menuju Pelabuhan Lembar, Lombok akan dialihkan melalui Pelabuhan Jangkar di Situbondo, Jatim untuk mengurangi kepadatan kendaraan menuju Bali melalui Pelabuhan Ketapang.

“Mengenai Posko Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 akan berlangsung dari H-10 hingga H+10 sesuai prediksi puncak arus selama masa libur panjang,” tutur Ardhi.

ASDP Cabang Ketapang Kabupaten Banyuwangi menerapkan pola operasi adaptif atau menyesuaikan pada momentum libur Nataru 2025/2026.

Sekretaris PT ASDP Indonesia Ferry Windy Andale mengatakan, manajemen Pelabuhan Penyeberangan Ketapang (Banyuwangi) – Gilimanuk (Bali) juga memperkuat pola operasi melalui konsolidasi nasional dengan Kementerian Perhubungan.

“ASDP bersama KSOP, BPTD dan instansi terkait lainnya menyiapkan manajemen antrean di pelabuhan termasuk opsi penambahan trip kapal,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Windy, ada pula rekayasa lalu lintas dan pengalihan kendaraan besar maupun kecil ke jalur alternatif bila dibutuhkan.

“Pola operasi adaptif ini diharapkan menjaga kelancaran perjalanan di lintasan Ketapang – Gilimanuk selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026,” jelasnya.

Pada momentum libur Natal dan tahun baru ini, lanjut Windy, ASDP Cabang Ketapang memastikan seluruh layanan berjalan tertib, andal dan selaras dengan kebijakan regulator, khususnya KSOP dan BPTD di masing-masing wilayah.

Menurutnya, penyeberangan pada periode libur Natal dan tahun baru memiliki makna lebih dari sekadar perjalanan fisik, namun menjadi ruang untuk kembali berkumpul, merayakan kebersamaan dan membangun cerita baru.

“Oleh karena itu, kami menyiapkan rangkaian layanan berlapis agar masyarakat dapat melintasi Jawa – Bali dengan lancar, aman dan selamat,” tegas Windy.

Dia menuturkan, pengaturan jumlah kapal akan mengikuti tingkat kepadatan dan didukung penerapan sistem penundaan di area parkir.

“Kalau arus puncak diperkirakan pada 20 – 22 Desember dan 27 – 29 Desember 2025, sedangkan arus balik pada 3 – 5 Januari 2026,” ujarnya. B

 

Komentar

Bagikan